Chapter 70-Permintaan Maaf

Mulai dari awal
                                    

"Dih, terus kita sama siapa?" tanya Tiara.

"Lo sama Putri nebeng jeep nya Aulia sama Rafi aja, noh si Aul sama Rafi dibelakang jeep gue." ucap Arya.

Tiara mendengus kasar, ia menarik tangan Putri untuk turun dari jeep dan menaiki jeep nya Aulia serta Rafi.

Sementara Syifa masih mematung di jeep nya, belum naik ke jeep Arya dan kawan-kawan.

"Mau sampe kapan lo berdiri di situ?" tanya Arya dingin. "Mau gue gendong atau lo yang sendiri ke sini?"

"Ngapain gue bareng lo? Ada gunanya buat gue?" tanya Syifa malas.

"Oh, lo mau gue gendong." Arya turun dari jeep dan naik ke jeep nya Syifa. Cowok itu rupanya tidak main-main dengan ucapannya. Syifa kira Arya hanya bercanda.

"Apaan sih, oke baik gue ikut jeep lo." ucap Syifa ngalah, Arya tersenyum senang.

Syifa akhirnya menurut ucapan Arya, menaiki jeep. Jeep yang ditumpangi Arya serta Aulia dan Rafi pun mulai berjalan menyusuri jalanan.

Satu kata, Syifa senang berada di dekat Arya. Ia tidak bisa mungkir. Meskipun saat ini Syifa sengaja sok jual mahal di depan Arya.

Arya menyodorkan sebuah air mineral. "Lo pasti haus."

Syifa mengambil botol itu, melirik Arya sebentar. "Makasih." ucap Syifa.

"Syifa, ada yang ingin gue bicarakan." ucap Arya, menatap dalam-dalam mata Syifa. Tatapan cowok itu terlihat sendu.

"Gue udah tahu yang sebenarnya. Lo dijebak, kan, sama Loly. Loly bahkan kerja sama sama temen gue sendiri, Febrianto, buat jebak lo biar gue kira lo selingkuh dari gue. Dan dengan gobloknya gue percaya begitu aja, padahal jelas-jelas gue tau lo suka banget sama gue." jelas Arya panjang lebar.

"Lo mau maafin gue, kan?" tanya Arya, menatap Syifa penuh harap.

Syifa tidak menjawab, perempuan itu bergeming.

Febrianto duduk berlutut dihadapan Syifa. "Terlepas dari semua itu, ini semua salah gue, Syif. Gue yang bego nurutin kemauan Loly karena gue sudah termakan cinta buta sama dia. Dan gue gak memikirkan resiko untuk lo berdua. Karena gue, lo sama Arya putus. Padahal gue tahu lo sangat suka sama Arya. Gue harap, lo mau maafin Arya, kan? Gue gak papa lo gak maafin gue."

Syifa menghela nafas pelan. Ini waktu yang Syifa tunggu, Arya tahu akan fakta bahwa dirinya tidak bersalah dan meminta maaf padanya. Dan Syifa berharap Arya mengajak balikan.

"Oke," ucap Syifa.

"Lo serius mau maafin Arya? Ka-kalau gue, lo mau maafin gue?" tanya Febrianto dengan mata berbinar.

"Gue maafkan lo berdua." balas Syifa.

Febrianto hendak memeluk Syifa tanpa sadar namun dengan cepat Arya mendorong Febrianto, menatap Febrianto tajam. Menyuruh Febrianto untuk mundur. Hal itu mengundang tawa Abel dan Teguh.

Arya menggeser duduknya mendekat ke arah Syifa, tangan cowok itu menggemgam tangan Syifa. Jantung Syifa bertedak kencang.

"Lo-lo mau balikan sama gue?" tanya Arya dengan terbata, cowok itu masih belum terbiasa bucin. Dan masih terasa aneh jika bucin.

"Kalau gue gak mau?" tanya Syifa bercanda.

"Gue yakin lo gak bakal nolak gue. Pesona gue terlalu kuat buat lo tolak." kekeh Arya, yang disambut toyoran oleh Syifa dikening.

"Pede." ucap Syifa.

Tanpa izin dari Syifa, Arya meletakkan kepalanya di bahu Syifa, cowok itu merasakan kenyamanan saat berada di dekat Syifa. Begitu pula sebaliknya, Syifa merasa nyaman di dekat Arya, ia rindu masa-masa berdua dengan Arya.

Kelas 88 [SUDAH TERBIT] [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang