PART 7. DIRASUKI (3)

Start from the beginning
                                    

Pekik Amira sambil mendekap Zaheen.Kaki Zaheen gemetaran,nyaris terkencing di tempat saat mereka turun dengan amat perlahan dan memanggil-manggil Jenny.

"Jennyy...!!Jennyyy...!!"

Panggil mereka dengan suara bergema.Tubuh mungil kedua bocah itu gemetaran tidak karuan.Mata mereka seperti terhipnotis dan di paksa melihat sesuatu yang tidak lazim.

"It..itu bus sekolah yang ..yang ada di penimbunan mobil penyok,Zaa.."

Ucap Amira tergagap.Ia hafal nama sekolahnya meski bus itu penyok-penyok dan lecet-lecet.

"K..ka ..kk ..kaak..it..itu..Jen..
Jenny...?!"

Terbata-bata Zaheen menunjuk suatu arah dengan jari-jari mungil yang bergetar.

Amira melotot hebat dengan mulut ternganga lebar.Jenny..turun dengan cara melayang dari lantai dua.Terlihat jelas sepasang kakinya yang melayang turun,sebelum tubuhnya terlihat jelas.

Zaheen sudah terkencing di tempat saat melihat Jenny tertawa-tawa bahagia tanpa tongkatnya.Tanpa meraba-raba.Berkejaran dengan teman-temannya.

Jemari mungil Amira yang gemetaran memegangi gorden berkeringat.Jad..jadi Je..Jeny tidak buta?Jadi Jenny bisa melihat?Jeny bukan manusia?Je..Jeny hantu?Selama ini mereka tinggal dengan hantu?

"Kalian ngapain?Kalian di mana?"

Deg!!

Jantung kedua bocah itu seperti copot saat tiba-tiba saja Jenny di belakang mereka.Kapan Jenny masuk?

Jenny meraba-raba.Tongkatnya berusaha mencari Zaheen dan Amira.Dengan cepat Amira menguak gorden.Melototi halaman lewat jendela.Sepi.Tak ada Jenny.Tak ada rombongan bus sekolah berdarah-darah.

"Nga..Ngapain malam-malam di sini,Jen?"

Amira susah payah bertanya sambil mengusap keringatnya.Zaheen sudah tak bisa berkata-kata.Kakinya tampak gemetar dan lantai yang ia pijak basah karena terkencing-kencing.Saking ketakutannya.

"Aku turun ambil minum.Pintu kamar kalian terbuka.Mau aku tutup karena aku kira kalian lupa.Tapi ternyata kalian belum tidur."

Jawab Jenny dengan senyum.Sebelah tangannya memeluk botol minuman berwarna kuning gading.

"Ya udah..kami mau tidur,Jen..tidurlah."

Usir Amira halus.Jenny mengiyakan dengan senyum.Keluar kamar.Suara ketukan tongkatnya terdengar khas.

Begitu Jenny keluar buru-buru Amira menutup pintu.Menguncinya rapat-rapat.Menyandarinya.Meng
iyakan saat Zaheen minta antar ke kamar mandi untuk ganti baju.Bau pipis.

🍁
🍁

"Kalian kenapa?Tidak suka menunya?"

Wina bertanya heran melihat anak-anaknya tidak bersemangat makan.Dan tidak banyak bicara.Terutama sama Jenny.Tidak tegur sapa.Apa mereka ribut?

"Nanti kami pake bus sekolah,Pa..Jenny aja yang papa antar."

Ucap Amira sambil menyudahi makan.Mendorong piring perseginya walau roti bakarnya masih separoh.Meneguk susunya pelan-pelan.

"Nanti Jenny di antar tante Adela."

Tiba-tiba Jenny nyeletuk.Biasanya om Bi yang ngantar.Tapi karena om Bi sakit maka Jenny harus siap di antar siapa saja yang bisa.Adela tadi pagi menawari.

"Tunben Adela baik."

Ucap Azzam.Di hus Wina saat melihat Adela turun dari lantai dua.Pasti dari mengurus Bian karena membawa nampan berisi sisa makanan.

🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽 🅷🅾🅻🅳 )Where stories live. Discover now