1. Kolor Spongebob

Mulai dari awal
                                    

Gala menatap Riri ragu. "Lo tau kolor gue gak?"

Mata Riri mengerjap beberapa kali. Ia tidak mengerti. "Kolor?"

"Hm," angguk Gala kembali fokus mencari.

"Riri gak ngerti! Kolor apa sih?!" Tanya Riri bingung. "Kolor ijo?"

"Kolor ijo kolor ijo pala lo penyot!" Gerutu Gala. Beginilah resiko punya tunangan polos. Polos-polos bego.

Gala kembali menatap Riri. Sebenarnya ia agak malu untuk menanyakan hal ini pada Riri. Tapi karena kemarin Riri adalah orang terakhir yang membereskan lemarinya, jadi Gala pikir harusnya Riri tahu di mana keberadaan benda keramat kesayangannya itu.

"Lo beneran gak tau apa itu kolor?"

"Kalo Kolor Ijo Riri tau. Bang Dewa punya kucing peliharaan terus dikasih nama Kolor Ijo. Setiap hari dikelonin sama bang Dewa," jawab Riri sambil mengingat kucing peliharaan kesayangan Dewa.

"Ck! Bukan itu!" Decak Gala sedikit kesal. Ia harus banyak bersabar mempunyai tunangan bloon seperti Riri ini. "Kolor itu celana. Celana pendek. Kaya boxer gitu."

Setelah beberapa saat mencoba mencerna penjelasan singkat dari Gala, akhirnya Riri mengangguk paham. Salahkan saja otaknya yang memang lemot. "Oh iya! Riri tau! Kolor itu kaya celana pendek kan ya!"

Gala menghembuskan napas lelah. "Iya. Kolor gue gambar spongebob. Warnanya kuning. Lo tau gak? Gue taroh di sini kemaren. Tapi kok sekarang gak ada."

Riri kembali berpikir. Sebelum akhirnya menjawab. "Tapi Riri gak tau ih! Kemaren Riri beresin kamar Gala tapi gak ada kolor Spongebob."

"Bener gak ada?"

"Iya suwer deh!" Jawab Riri mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. "Riri bantu nyari ya?"

"Hm."

Kedua orang itu sibuk mengobrak-abrik isi lemari untuk mencari kolor yang Gala maksud sampai indera penciuman Gala merasakan sesuatu yang aneh.

"Kok bau gosong? Lo belom matiin kompor?"

Riri langsung panik. "Oh iya! Riri lupa!"

Riri berlari ke arah dapur diikuti Gala di belakangnya. Alangkah terkejutnya Gala saat melihat benda keramat yang sudah ia cari sejak tadi ternyata sudah hangus terbakar di atas kompor.

"SRI LO APAIN KOLOR GUE ANJRIT?!"

"I-itu yang Gala cari?" Cicit Riri menatap Gala takut.

"IYA SRI! ASTAGFIRULLAH!!!" Gala segera mematikan kompor. Namun sayang, kolor kesayangannya itu tetap tidak bisa tertolong. Sudah terlanjur terbakar dan bolong semua.

Riri mencebikkan bibir bawahnya. Merasa bersalah melihat muka sedih Gala saat ini. "M-maaf, Riri gak tau kalo itu kolor punya Gala. Riri pikir itu udah gak kepake. Riri mikirnya itu cuma buat lap-lap di dapur."

"Lo ambil dari mana?!" Gala mengacak rambutnya kesal. Tidak habis pikir, bisa-bisanya Riri mengambil kolor kesayangannya dan menjadikannya sebagai lap di dapur.

"Di lemari Gala. Riri lihat pantatnya bolong-bolong. Jadi Riri pikir udah gak dipake lagi," jawab Riri takut-takut.

"Astaga, Ri! Lo tau gak ini kolor kesayangan gue dari jaman SMP!"

"RIRI GAK TAU HUAAAAA!!!! MAAF HUAAAAA...!!!!"

"NANTI RIRI BAKAL GANTI KOLOR PUNYA GALA HUAAA....!!!!"

*****

"HAHAHAHA ANJRIT MASALAH KOLOR!!!" Ilham tertawa ngakak dengan Akbar di sampingnya.

"Pasangan lain berantem tuh karena perselingkuhan karena kesalahpahaman atau karena apa kek yang lebih berbobot. Ini malah masalah kolor ahahahaha...cape gue cape!!!" Sahut Akbar memukul-mukul pantat Ilham.

BUCINABLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang