56

856 113 34
                                    

Sebetapa kesepiannya dirimu
Aku sangat berharap kamu menemukan seseorang
Yang akan mencintaimu lebih dari dirinya sendiri
Aku menyesal karena dia bukanlah aku

IU - Ending Scene

===

Siang itu Reya sudah tiba di Bandung, saat diturunkan dari ambulans langsung disambut oleh Jisoo yang sudah menunggu di sana ditemani mamanya si kembar, yaitu irene.

Dengar-dengar juga katanya papanya Reya, jinyoung, juga sedang terbang dari Palembang ke sini saat tau kabar kalau Reya drop saat sedang liburan.

Reya sedang ditangani oleh dokter doyoung, sudah setengah jam berlalu dokter bersama perawat yang lain belum juga keluar dari ruangan. Jaemin dan Jeno duduk berdampingan, keduanya kompak menundukkan kepalanya sangat gelisah.

Jaemin mengangkat kepalanya melihat Jisoo sedang duduk di kursi sebrang, wanita itu terlihat sangat frustasi sambil memegangi kepala. Jaemin tergerak mendekati wanita itu lalu duduk disampingnya. Jisoo menoleh pada Jaemin lalu tersenyum tipis, Jaemin tau itu senyuman terpaksa menutupi kegelisahannya.

"Maafin aku mah, aku ga bisa jagain yaya. Jadinya dia kaya gini sekarang."

Jisoo menggeleng seraya membelai rambut Jaemin yang halus "bukan salah kamu, gapapa. kita doain sama-sama ya semoga yaya nya gapapa."

Irene yang melihat Jaemin sedang mendekati Jisoo, ia melirik Jeno lalu duduk disamping anak keduanya itu merangkulnya hangat, irene tau Jeno butuh dukungan juga "jangan sedih, Reya pasti baik-baik aja."

Jeno mengangguk "iya bun." sahutnya sambil memainkan telapak tangan.

Dokter doyoung keluar setelah hampir empat puluh lima menit di dalam ruangan memeriksa Reya. Jisoo reflek berdiri lalu melangkah mendekati dokter itu "gimana dok?"

Rauh wajah dokter doyoung sangat susah ditebak, mereka semua bingung dokter itu akan memberi kabar baik atau buruk.

Dokter doyoung melirik orang-orang yang menatapnya satu persatu, terakhir matanya berfokus pada Jisoo disertai helaan nafas yang keluar dari mulutnya "mba bisa ikut ke ruangan saya? kita bicarakan disana."

Di ruangan dokter doyoung.

"Gini mba, sebelumnya saya mau minta maaf dulu karena mungkin berita ini akan sangat menganggu pikiran mba."

Kening Jisoo mengerut tidak mengerti "ada apa ya dok? Reya gapapa kan?" Tanyanya tidak sabaran.

Pria itu menaruh pulpen yang sedang ia pegang ke tempatnya, ia sedikit berdehem sebelum akhirnya menjelaskan semuanya "dengan berat hati saya harus kasih tau mba, Reya mengalami gagal jantung." jelas dokter doyoung terdengar berat.

Deg!

Mendengar itu Jisoo merasa dunia langsung runtuh, seakan separuh hidupnya hilang begitu saja. Gimana bisa Tuhan memberikan cobaan separah ini untuk anaknya. Jisoo memejamkan mata, tetesan air mata terus berjatuhan dipipinya, tapi dia memaksakan diri untuk terus mendengarkan penjelasan dari dokter doyoung sampai selesai.

"T..terus dok?" Jisoo agak gagu saat bertanya.

"Karena gagal jantung itu memicu penumpukan cairan yang kemudian meningkatkan tekanan pada pembuluh vena porta dan itu menyebabkan terbentuknya jaringan parut atau luka pada organ hati. Bisa disimpulkan Reya mengalami komplikasi gagal jantung."

Tubuh Jisoo melemas, ia menahan sikutnya diatas meja untuk menahan kepalanya "astaghfirullah.." beberapa kali wanita itu menggumamkan kalimat istighfar karena sudah tidak tau harus bereaksi seperti apalagi.

TWINS | Nomin ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora