49

683 122 31
                                    

Vote dan komen ayo gaesssss!!

===

"Chan, lo abis lulus mau lanjut kemana?"

"Kuliah." Jawab Haechan singkat, berjalan santai menyusuri koridor sekolah yang masih agak sepi pagi itu.

Reya mendesis, memicingkan matanya sebal "ya maksud gue mau kuliah kemana, ngambil apa?"

Mulut Haechan membentuk huruf o sebari menggeleng "masih gatau sih rey, aku mah pengennya ngambil teknik informatika tapi bapak ngusulin masuk seni." kata Haechan masih bingung sambil garuk-garuk kepala.

"Kok bisa?"

"Iya si bapak liat katanya prestasi aku dari kecil ya emang di dunia musik, si bapak nyuruh nerusin ke seni aja. Tapi asa gimana ya, emang sih aku suka bermusik tapi berkecimpung langsung di dunia musik mah aku gamau, cuma jadi hobi aja. Ngerti ga?"

Reya mengangguk paham

"Aku tertarik jadi programmer, kayanya keren." Jawab Haechan berandai-andai sebari terkikik "kalo kamu mau lanjut ngambil apa?"

Reya tampak berpikir namun tak lama ia menjawab "sastra indonesia."

"Wah keren!! Mau jadi guru?"

Reya berdecak "ish! penulis." jelasnya.

"Eh ayang teh bisa nulis? ya Allah ga nyangka aku." Goda Haechan sambil ngusap-ngusap rambut Reya gemas.

Saat melewati gerombolan cewek, mereka merasakan hawa berbeda saat di tatap oleh mereka. Reya mencoba bodo amat hingga satu kalimat terdengar ke telinga Reya walaupun itu suaranya kecil.

"Cuih! Ganjen banget si Reya, nempel mulu sama cowok-cowok, dasar cewek penyakitan, itu cowok-cowok yang dia deketin ga ngerasa dimanfaatin gitu?"

Haechan santai aja berjalan memperhatikan kelas-kelas yang mulai terisi oleh siswa yang baru datang, sedangkan disampingnya Reya tengah mengepalkan tangan penuh emosi, dadanya naik turun, serta giginya gemertuk marah.

Sejurus kemudian Reya berbalik dan nyamperin ke tempat cewek-cewek itu berdiri, Haechan terkejut ikut membalik melihat punggung Reya menjauh darinya.

Brak!!

Reya menendang tong sampah yang berada di dekat gerombolan cewek itu, orang-orang itu memekik kaget dan melotot menatap Reya.

"Ngomong apa lo pada barusan?!"

"Apaan sih lo!!" Sahut satu cewek kuncir kuda sambil nyolot

"Gue denger ya kalian ngomong apaan barusan! Kenapa emang kalo gue banyak deket sama cowok? Lo jadi ga bisa makan hah? Atau bikin lo tiba-tiba vertigo? Lo semua punya masalah apa sih sama gue?"

"Ngomong apa sih rey? Ga jelas banget lo!"

"Elo yang ga jelas sialan!! Ngatain orang yang kenal deket aja engga. Gini ya teteh-teteh cantik sekalian, gue jelasin. Bener kok gue cewek PENYAKITAN dan gue beruntung punya sahabat kaya Jeno Jaemin yang bisa jagain gue." Reya menjeda "kenapa? lo pada sirik ga punya temen kaya Jeno Jaemin? Iya lah ga punya, mereka ga suka punya temen yang mulutnya sampah kaya kalian!!"

Cewek yang menggunakan liptint merah menyala hendak buka mulut namun Reya menghentikan "engga diem lo!" Reya kembali menatap ke empat cewek itu bergantian "sekarang lo julid kenapa gue bisa nempel sama Haechan? lo kurang update atau gimana? Haechan emang pacar gue, salah kalo gue bareng sama dia?"

Haechan menepuk-nepuk pundak Reya menyuruh pacarnya untuk berhenti ngomel, namun Haechan malah kena sembrot juga "rey sabar rey."

"Bentar chan!!"

TWINS | Nomin ✓Where stories live. Discover now