"Ini buku lo tadi jatuh di situ."
"Alhamdulillah... terima kasih."
Artik mengangguk dan memberikan buku hitam tersebut kepada pemiliknya. Senyum dan mata gadis itu sempat membuat Artik tertegun kagum ketika melihatnya.
"Masyaallah...," gumam Artik t...
Malam minggu gini kalian biasanya ngapain? ☺️ tetap jaga kesehatan yaa dan bahagia selaluu 🤍
Komen gemoy sama bintangnya yuk biar makin seruu 😉
Putar lagunya juga biar makin kerasa feelnya✨
SELAMAT MEMBACA! ENJOY!
NOTE 53
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Brukk!
Fyuh!
Atlana mengusap keningnya yang sedikit berkeringat setelah mengangkat dua kardus berisi jersey basket baru yang akan di pakai saat DBL nanti.
Disela gadis itu yang mengusap keringatnya terbesit ingatan kejadian ketika ia akan berjalan menuju lapangan basket indoor sekolah.
Saat sedang berjalan ia melihat Artik dan Shine yang sedang berjalan menuju parkiran sekolah.
Keduanya terlihat sangat serasi terlebih Artik yang terlihat tertawa bahagia bersama Shine yang entah mereka sedang membicarakan apa.
Namun, hal tersebut semakin menampar Atlana dan menyadarkan gadis itu untuk melupakan perasaannya kepada cowok yang baru saja masuk ke dalam lapangan indoor dan berjalan kearahnya.
Atlana buru-buru mengangkat kembali kardus yang dibawanya tadi, tapi pergerakannya kurang cepat sehingga ada tangan lain yang ikut mengangkat kardus yang dibawa gadis itu.
Iris mata tajam dan cokelat terang itu saling beradu untuk beberapa saat sebelum sang gadis mengalihkannya membuat keadaan menjadi sedikit canggung.
"Aku aja yang bawa," ujar Artik.
Atlana pun melepaskan kardus tersebut. "Oke." Atlana membalas sebelum lebih dulu berjalan menuju tengah lapangan meninggalkan Artik yang menghela napasnya berat.
"Assalamualaikum," sapa Atlana kepada anggota basket yang sudah menunggunya dengan wajah yang sangat bahagia tidak seperti biasanya membuat gadis itu sempat mengerutkan keningnya.
"WAALAIKUMSALAM, ATLANAA..." Kompak tim basket Cakrawiyasa.
"Sebelum ambil kaus basket yang baru kalian list nama masing-masing di kertas ini, ya," ujar Atlana ramah dengan menunjukkan kertas daftar penerima sebelum ia letakkan di meja kecil dekat tribun.
"Kalau mau list jadi jodoh kamu dimana, Lan?" celetuk salah satu anggota basket bernama Randy yang seketika mendapat seruan heboh dari teman-temannya sedangkan Atlana hanya menggelengkan kepalanya.
"Halu lo! Mana ada Atlana mau sama ketek bau," sahut Azam membuat teman-temannya kompak tertawa termasuk Artik yang terkekeh pelan.
"Terserah, dong! Jodoh nggak ada yang tau lagian sekarang, kan, udah nggak ada pawangnya," kata Randy dengan melirik sedikit pada Artik yang sudah memasang wajah datarnya.
