NOTE 23

21.2K 3.2K 1.5K
                                    

Hai-hai!
Selamat malam minggu semua!

Putar lagunya biar makin uwu yaa
Komen gemoy sama bintangnya juga biar makin seruu 😉

Selamat Membaca!
Enjoy!

NOTE 23

Atlana menunduk ketika lagi-lagi Asya mengganggunya karena Atlana yang tidak mau mengerjakan tugas milik Asya lagi. Sedangkan dua murid yang merupakan dayang-dayang Asya tertawa sinis ketika Asya mencekal tangan Atlana begitu kuat.

"Aw!" rintih Atlana.

Asya tersenyum sinis. "Lo tau? Gue bisa bikin lebih sakit lagi kalau lo nggak mau kerjain tugas gue sama teman-teman gue."

"Tapi, itu tugas kamu. Aku juga banyak tugas dan banyak harus yang dilakuin," kata Atlana membuat Asya semakin naik darah.

"OOH! MAU NGELAWAN LO? Sok sibuk lo? Maksud lo banyak yang dikerjain buat ngegoda Artik, kan?" sentak Asya membuat Atlana mendongak.

"Astaghfirullah... aku nggak pernah ngegoda Artik atau lakuin hal hina kayak gitu," ujar Atlana menahan rasa sakit di hatinya.

"Halah! Nggak usah sok suci lo! Terus tadi pagi sama di kantin itu apa? Artik masih dekatin lo, kan?" kesal Asya.

"Aku udah jauhin Artik tapi aku nggak tau kenapa Artik masih terus samperin aku," jujur Atlana yang memang benar adanya karena setelah kejadian kemarin yang membuat Lira sampai keluar dari Pixy, Atlana benar-benar berusaha menjauhi Artik karena gadis itu pikir dengan begitu Asya tidak akan mengganggu orang-orang di sekitarnya lagi.

Asya yang sangat marah dan cemburu pun sudah akan mengangkat buku yang digulungnya dan akan melemparkannya kepada Atlana sebelum sebuah tangan besar menahannya.

Atlana membuka matanya ketika merasakan tidak ada lemparan buku yang ia rasakan.

Atlana perlahan mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat Artik ada disini dengan aura dingin yang menandakan bahwa cowok itu sangat marah.

Asya berusaha melepaskan tangan Artik yang ternyata berhasil membuat cewek dengan rambut yang diwarnai itu sudah siap kembali melemparkan buku tebal kepada Atlana sebelum Artik yang merebutnya kasar dan langsung melemparnya ke sembarang arah hingga menimbulkan bunyi yang sangat keras.

BRAAK!

"Artik..." Atlana bergumam pelan.

Asya berdecak kesal. "Kamu kenapa malah belain cewek genit kayak dia, sih?"

"Lo yang murah," ujar Artik dingin.

"Artik-"

"Diam, Atlana!" potong Artik membuat semuanya diam termasuk Atlana yang berdiri di belakang cowok itu.

"Ak-aku cuma mau jauhin kamu dari cewek nggak tau diri yang-"

"YANG APA?" sentak Artik membuat Asya berjenggit kaget.

Gadis itu tidak menyangka bahwa kemarahan yang jarang ditunjukkan Artik akan seperti ini.

"Gue yang dekatin Atlana, bukan Atlana yang dekatin gue," tekan Artik. "Lo rendahin Atlana sekali lagi sama aja lo semakin rendah di mata gue," lanjut Artik dengan sorot mata tajamnya.

Setelah mengucapkan kalimat menyakitkan tersebut, Artik langsung membawa Atlana pergi menuju parkiran sekolah. Beruntung koridor sekolah sepi karena bel pulang sekolah sudah berbunyi tiga puluh menit yang lalu sehingga sedikit orang-orang yang melihatnya.

SADAVIRWhere stories live. Discover now