NOTE 44

11.4K 2K 342
                                    

HAI-HAII!!
Update lagi nih! 🎉

Komen gemoy sama bintangnyaa biar makin seruu yaaw 😉

Putar lagunyaa biar makin uwu dan semangaat!!

SELAMAT MEMBACA!
ENJOY!

NOTE 44

Hari sudah semakin sore dan rapat Osis baru saja selesai.

Rapat awal setelah libur panjang ini tentunya tidak hanya evaluasi kerja mereka saja tapi juga membahas tentang kegiatan free class khusus untuk kelas 12 dimana akan diadakan kegiatan tersebut di Jogja untuk mengenal kebudayaan yang ada disana dan sekitarnya sebelum nantinya mereka akan disibukkan dengan banyak ujian sekolah.

"Pakai bus tapi tempatnya boleh pilih sendiri, kan?" tanya Tarra yang diangguki Artik.

Kompak seisi ruangan tersebut berseru senang. Mereka sendiri saja tidak sabar apa lagi teman-teman yang lain yang pastinya sudah menunggu hal ini untuk diumumkan.

"Kali ini kita nggak ada tugas apa-apa karena semua perlengkapan, panita, dan lain-lainnya udah diatur pihak sekolah. Jadi, kita tinggal berangkat sama kayak yang lain," ujar Artik mengumumkan membuat semuanya berseru senang.

"Akhirnya jadi murid normal," ujar Baim begitu senang.

"Robot lo selama ini?" cetus Tarra membuat Baim tertawa.

"Oh, iya! Besok sidaknya jam istirahat pertama, kan?" tanya Atlana mengingatkan tentang kegiatan yang paling dihindari semua murid sekolah.

Baim mengeluh. "Kenapa diingetin, sih, Lan?" keluh Baim meskipun cowok itu anggota osis tapi justru yang paling sering mendapat hukuman terkena razia.

"Emm... kelanjutannya kita ikut guru aja," balas Artik mengalihkan obrolan membuat Atlana meliriknya sinis.

Atlana berdeham. "Udah nggak ada pembahasan lagi, kan? Aku pulang dulu kalau gitu, ya," pamit Atlana dengan berdiri dari duduknya yang diikuti anggota osis yang lain.

"Gue bareng sampai parkiran," kata Tarra yang diangguki Atlana.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelahnya, Atlana dan Tarra lebih dulu pergi meninggalkan ruangan Osis yang kini tersisa Artik dan Baim yang masih ada di dalam. Baim mendekat kepada Artik dan duduk di atas meja membuat Raja Pascal tersebut hanya meliriknya sebentar.

"Anak-anak Pascal kabarin nggak, nih, kalau ada sidak besok?" tanya Baim dengan mengeluarkan vape miliknya.

"Lihat nanti aja kalau gue ingat. Malam ini gue mau minum kayaknya. Penat banget asli!" jawab Artik membuat Baim terkekeh dengan menggelengkan kepalanya.

"Istighfar akhi!" cetus Baim membuat Artik tertawa pelan mengusap wajahnya. "Boleh, lah! Kita have fun malam ini lepasin beban sama-sama," lanjut Baim yang kemudian berdiri merangkul pundak sahabatnya itu.

Keduanya pun tertawa dan melangkah keluar ruangan dengan Artik yang membawa kunci. Baru saja cowok itu akan mengunci pintu seketika ia teringat suatu hal penting dan langsung memeriksa jam tangannya.

"Astaghfirullah...belum salat ashar!" ujar Artik panik yang langsung melempar kunci tersebut kepada Baim. "Tolong kunciin! Gue buru-buru," lanjut Artik setelahnya berlari meninggalkan Baim yang menatapnya bingung.

"Bisa gitu tobat dulu baru maksiat," kata Baim menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah sahabatnya yang ajaib itu.

Menurut Baim, Artik itu badboy iya sholeh banget! Jadi, terkadang ia bingung harus memberi julukan apa tapi dilain sisi juga ia kagum di keadaan apa pun Artik pasti tidak melupakan kewajibannya berbeda dengan Baim yang sesekali masih sering bolong, tapi kalau bulan puasa Baim full, kok, nggak bolong. Hehehe...

SADAVIRWhere stories live. Discover now