NOTE 42

11.5K 2K 616
                                    

HAI-HAI!

Selamat malam minggu 😘 nggak mau janjiin apa-apa buat updatenya karena yang pasti bakal selalu usahain buat terus update cepet okay?

Gimana, udah capek tempurnya? wkwk

Komen gemoy sama bintangnya jangan sampai ketinggalan biar makin seruu yaw 😉

Putar lagunya juga biar makin uwu apa pun keadaannya tetap uwu wkwk

Selamat Membaca!
Enjoy!

NOTE 42

Di sebuah kamar yang ada di Gedung tua ini Atlana berada. Atlana tidak sengaja menemukan ruangan ini yang ia yakini sebagai ruang pribadi milik Daniel karena di dalamnya terdapat foto keluarga dan foto masa kecilnya bersama Syasya.

Saat ia mengikuti Artik ke bawah, ada dua anggota Gaskar yang menariknya dan membuat gadis itu tertinggal. Sempat terjadi pertarungan yang hampir membuat jilbabnya lepas kalau saja gadis itu kurang cepat sedikit hingga akhirnya dua anggota Gaskar tersebut kalah dan tak sadarkan diri.

Atlana mengelilingi ruangan tersebut dan gadis itu dengan mudahnya dapat menyimpulkan jika sebenarnya Daniel masih sangat menyayangi keluarganya hanya saja cowok itu yang terlalu gegabah dan hatinya yang sudah keras seperti batu akibat dendam dan kebenciannya yang dilampiaskan kepada banyak orang yang tidak bersalah.

"Jadi, lo disini," ujar Daniel yang tiba-tiba masuk mengejutkan Atlana yang akan meraih foto keluarga yang terletak di nakas.

Daniel yang melihat hal tersebut menatap tajam Atlana dengan wajah sangat marah. Sedangkan gadis itu masih berusaha tenang karena kini ia tidak membawa senjata apa pun sedangkan Daniel memegang balok kayu di tangannya.

"Kamu orang baik, Daniel. Keluarga kamu sayang sama kamu cuma kamu terlalu egois dan nggak mau dengarin orang-orang di sekitar kamu," ujar Atlana tenang.

Daniel berdecih. "Tau apa lo soal gue? Gue nggak sebaik yang lo pikir," balas Daniel.

Atlana menggelengkan kepalanya dan menunjukkan foto kecil cowok itu dan Syasya yang terlihat sangat manis disana membuat kening Daniel berkerut.

"Ini buktinya. Sejahat apa pun kamu lukain orang lain, bahkan ke Syasya sekalipun kamu nggak bakal tega berbuat lebih. Kamu terlalu membesarkan rasa marah dan kebencian yang sebenarnya bisa dengan mudah dimaafkan," kata Atlana membuat Daniel terdiam.

"Aku udah maafin kamu dan aku juga yakin semua orang yang kamu lukain bahkan Dema sekalipun juga udah maafin kamu. Perbaiki, Niel. Sebelum semuanya terlambat," lanjut Atlana kepada Daniel dengan berjalan pelan kearah cowok itu.

Atlana yang mengira Daniel sudah mulai tersadar pun ternyata salah ketika cowok itu mencengkram pergelangan tangannya dan menatap tajam Atlana seperti akan membunuh gadis itu.

Daniel tertawa sinis. "Lo pikir gue bakal luluh dan langsung tobat gitu aja sama omongan lo hah?!" Daniel semakin mencengkram tangan Atlana. "Nggak sama sekali. Dan lo pikir gue peduli dengan kata-kata maaf itu? DEMA BANGKIT SEKALIPUN GUE NGGAK AKAN PERNAH MINTA MAAF! KALIAN SEMUA SAMPAH!" teriak Daniel tepat di depan wajah Atlana.

Brukk!

Tendangan keras membuat Daniel tersungkur saat itu juga hingga pegangannya pada tangan Atlana terlepas.

Artik datang dengan amarah yang sangat besar. Cowok itu tanpa ampun terus memukul, menendang, dan menyikut Daniel dengan membabi buta seperti tidak membiarkan cowok itu untuk bernapas hanya sedetik saja.

SADAVIRWhere stories live. Discover now