NOTE 43

11.2K 2K 610
                                    

HAI-HAI!!

Udah siap sama yang gemoy-gemoy? ☺️ semoga kalian suka dan enjoy yaa!

Komen gemoy sama bintangnya biar makin seruu 😉

Putar lagunya juga biar makin kerasa feelnyaa

Selamat Membaca!
Enjoy!

NOTE 43

Tiga bulan telah berlalu. Kabar mengenai masa tahanan dua puluh tahun yang diberikan kepada Daniel pun sudah tersebar dimana-mana.

Orang-orang yang juga bersangkutan dengan Ketua geng Gaskar tersebut pun juga ikut tertangkap karena bukti yang berasal dari benda kecil berharga milik almarhum Dema yang kembali mengembalikan kehidupan bahagia dan kebebasan untuk orang-orang yang tidak bersalah dan memberi hukuman yang setimpal untuk orang yang memang seharusnya mendapatkan hal tersebut.

Seorang gadis cantik dengan jilbab putih khas murid sekolah itu berjalan kembali di koridor sekolahnya untuk masuk ke kelas baru, yaitu 12 IPS 4.

Setelah melewati masa-masa kritis sebelumnya dan penyembuhan dengan rutin kini ia dapat kembali pulih dengan cepat.

Atlana mengangguk dan mengukir senyumnya membalas sapaan dari murid lain dan juga adik kelas yang berpapasan dengannya.

Tidak hanya kabar gembira itu saja. Melainkan SMA Cakrawiyasa juga semakin dikenal ketika berita mengenai Ratu Sekolah saat ini yaitu seorang muslimah berhijab yang juga dekat dengan petinggi Pascal.

"Teh Atlana!" panggil seseorang menghentikan langkah Atlana.

"Adipati," ujar Atlana bersamaan dengan cowok tinggi dengan alis tebal dan wajah sedikit campuran Arab itu menghampirinya.

"Assalamualaikum, Teh," salam Adipati.

"Waalaikumsalam. Kamu jadinya pindah kesini?" tanya Atlana dengan wajah terkejut dan juga bahagia menjadi satu karena di Pesantren mereka dulu Adipati memang terkenal sebagai murid yang teladan dan digemari guru.

Hampir semua kegiatan dan juga banyak hafalan al-quran sudah dikuasai cowok itu yang kini menduduki kelas 11 IPA 1.

"Iya, Ustadz Aziz yang mindahin kesini, Teh, sekalian biar kenal sama keluarga baru," jawab Adipati membuat Atlana mengerutkan keningnya.

"Ya Allah! Ustadz Aziz yang adopsi kamu?" Tanya Atlana terkejut yang diangguki Adipati dengan tersenyum.

"Selamat kalau gitu. Aku juga selama di Pesantren lihat kamu sama Ustadz Aziz udah kayak anak sama bapak beneran," kata Atlana membuat Adipati terkekeh.

"Iya, makasih, Teh." Adipati membalas sebelum akhirnya cowok itu mengeluarkan sebuah kertas hitam yang memiliki logo yang sangat dikenal Atlana bahkan satu sekolah atau orang lain di luar sana juga mengetahuinya.

"Oh, iya! Tadi, waktu Adipati keliling sekolah tiba-tiba ada orang kasih ini ke Adipati katanya kalau aku mau gabung langsung diterima gitu. Teh Atlana tau ini apa? Brosur organisasinya di sekolah ini bagus juga, ya, ternyata ada logo-logonya gini," celetuk Adipati begitu polosnya sedangkan Atlana dibuat cengo di tempatnya.

Atlana seketika mengambil kertas emas Pascal dimana hanya orang-orang tertentu saja bisa mendapatkannya karena sudah dipilih langsung oleh Ketua geng tersebut.

Dan, apa tadi Adipati bilang brosur organisasi? Iya, organisasi kematian.

"Emm... Adipati. Jadi gini, ini bukan brosur organisasi. Kalau kamu dapat kayak gini lagi langsung tolak, ya?" belum sempat Adipati menjawab seseorang memanggil Atlana dan kini berjalan ke arah mereka.

SADAVIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang