NOTE 17

19.4K 2.7K 262
                                    

NOTE 17

"HAHAHAHA... demi apasii Artik pdktin cewek pakai akun olshop emaknya."

Artik menutup wajahnya menggunakan bantal ketika suara tawa Baim terdengar begitu menggelegar yang sudah bisa Artik pastikan kalau tawa sahabatnya itu terdengar sampai ke bawah. Terlebih El yang ikut tertawa hingga tidak mengeluarkan suaranya.

"Sejak kapan buaya jantan kayak lo kehilangan cara deketin cewek, Ar?" ujar Kawa yang ikut tertawa membaca chat awal Artik dan Atlana.

"Demi alek gue bengek banget, anjrit!" Baim berujar disela tawanya.

Cowok humoris pemilik suara emas SMA Cakrawiyasa tersebut tidak sengaja membuka roomchat Artik dan melihat pesan yang disematkan di bawah nama 'Bundanya Artik' itu adalah Atlana.

Dengan jahilnya Baim diam-diam membuka dan hanya untuk melihat pesan yang awalnya tidak ada yang spesial tapi tiba-tiba cowok itu terbahak keras ketika membaca chat awal yang Artik kirimkan kepada Atlana menggunakan pesan bot yang biasa ada pada online shop milik Bundanya.

"Udah, bangke! Ada kronologinya itu!" bela Artik dengan mengacak-acak rambutnya.

"Dikata pelajaran sejarah ada kronologi segala," balas El yang mengusap sedikit air matanya akibat tertawa terlalu puas.

"Habisnya gue bingung banget. Baru kali ini ada cewek yang bales chat gue bisa berjam-jam bahkan kadang dibalesnya besok, kan, keburu ketemu," kata Artik membuat Ganta yang diam saja sedari tadi dengan bermain game di ponselnya itu ikut terkekeh.

"Dan, lebihnya lagi gue sempet di block sama Atlana," lanjut Artik yang sontak membuat Ganta akhirnya tertawa meskipun tidak seheboh Baim, El, dan Kawa tadi.

"Gue dukung Atlana," ujar Ganta yang langsung mendapat lemparan bantal sofa dari Artik.

"Sialan emang lo semua!" kesal Artik membuat Kawa, Ganta, Baim, dan El kompak tertawa melihatnya.

"Tapi, gue salut, sih, sama Atlana yang bisa nge-treat lo secara nggak sadar," ujar Kawa yang diangguki Ganta.

"Maksudnya?" Artik tidak paham.

"Semenjak Atlana jengukin lo yang bengek di UKS waktu itu sampai sekarang lo udah nggak ngerokok lagi. Bahkan, habis disidang terus dilarang sama bokap nyokap lo juga nggak sampai seminggu lo udah nyebat lagi, tapi setelah ketemu Atlana lo udah nggak pernah lagi pegang rokok, Ar," jelas Kawa.

"Bener banget! Walaupun Bunda Ural sampai samperin lo ke Markas juga lo tetep ngerokok tapi sekarang nggak," tambah El.

"Gue yakin Atlana nggak ada niat buat nge-treat Artik cuma tanpa sadar cara dia merubah mindset lo lebih baik," ikut Baim yang diangguki setuju Kawa dan El.

"Akhirnya teman-teman gue waras," ujar Ganta pelan yang langsung mendapat tatapan datar dari Kawa, Baim, El kompak. Lain halnya dengan Artik kini yang berganti tertawa melihatnya.

Artik berdeham untuk menetralkan suaranya sebelum kembali serius mencerna semua ucapan teman-temannya yang memang ada benarnya karena Artik sendiri juga sadar diri kalau Ia keras kepala dan sangat susah jika dipisahkan dari batang nikotin tersebut.

"Gue juga nggak tau kenapa, tapi yang gue rasain Atlana itu positif vibes banget," balas Artik.

"Ternyata gue lebih mending dari lo soal kayak gini," kata Ganta membuat Artik berdecak mendengarnya.

"Jangan salah lo juga, Gan. Kalau lo nggak suka sama Syasya mending lepasin ke gue aja daripada lo bikin dia bingung terus," sela Baim membuat Ganta langsung menatapnya dingin.

SADAVIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang