NOTE 1

39.3K 5.1K 852
                                    

Hai haii!
Masih semangat puasanya? 😁

Hayu! NgabubuREAD bareng Mas Artik sebelum buka puasa 🙈
Mari kita ikutin alur barunya dan ikut buka lembaran baru bersama Artik 🛵

Puter lagu biar makin uwu

Kebanyakan intro keburu buka puasa wkwk 😂 komen gemoynya yuk yuk sama bintang! 🙌🏻

Selamat Membaca!
Enjoy!

NOTE 1

Sinar matahari menerpa wajah cowok tampan yang baru saja membuka gorden kamarnya. Senyumnya mengembang lebar hingga memperlihatkan lesung pipinya.

Putra keluarga Sekala itu berbalik badan dan menyambar tas yang jarang terisi buku dan juga kunci motor vespa matik merahnya sebelum keluar kamar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Putra keluarga Sekala itu berbalik badan dan menyambar tas yang jarang terisi buku dan juga kunci motor vespa matik merahnya sebelum keluar kamar.

Cowok dengan baju seragam SMA-nya yang tidak dimasukkan, gelang hitam, dan kalung Raja Pascal yang tidak pernah cowok itu lepas menjadi ciri khasnya. Terlebih parasnya yang tampan dengan rahang yang kokoh semakin menunjukkan betapa sempurnanya pewaris tunggal keluarga Sekala tersebut.

"Artik! Kamu ini calon Ketua Osis masa seragamnya gangster banget gini?" omel Bunda yang tidak pernah bosan menasehati putranya yang sangat aktif itu.

Sadavir Sekala Artik akrab disapa Artik oleh keluarga dan orang-orang terdekatnya, tapi terkenal disapa Sadavir atau Kaesang di lingkungan geng motor di luar sana.

Ramah, humoris, dan sangat aktif adalah keperibadian yang sangat menggambarkan cowok itu yang selalu terlihat tidak memiliki beban hidup sama sekali karena hidupnya berada di ambang panik dan santai jika menyangkut tugas sekolahnya.

Padahal sebenarnya, ia menyimpan banyak sekali beban yang harus dipikulnya sendiri selama ini.

"Anaknya, kan, emang ketua geng, Bunda," ujar Artik dengan mencium pipi Bundanya seperti biasa.

Perlu kalian ketahui ketika Bunda mengetahui ternyata Artik juga ikut bergabung dalam Pascal, tidak hanya Bunda yang terkejut tapi Ayah juga karena semua tidak menyangka Artik yang pintar dan rajin mengikuti bimbel tiba-tiba pulang bersama almarhum kakaknya – Atlantik - dengan menggunakan kaos dan kalung Pascal yang sama.

"Tetap harus ingat kewajiban walaupun jadi pemimpin geng, ya?" nasihat Ayah yang ikut bergabung di meja makan.

"Siap, Bapak Gunung!" kata Artik.

Ural dan Gunung kompak mengukir senyum mereka. Bersyukur memiliki anak seperti Artik yang kuat dan tegar dalam menghadapi segala hal dalam hidupnya.

Terlebih Artik selalu bisa menghibur orang-orang di sekitarnya dalam keadaan apa pun membuat orang di sekitarnya mampu kembali bangkit meskipun Artik sendiri masih hancur.

"Mas kecil bunda hebat," kata Bunda bangga dengan mengusap rambut putranya sayang, sedangkan Artik sendiri menyengir dengan mengunyah roti bakar cokelat kesukaannya.

Artik berdiri dari duduknya dan mengambil tas miliknya sebelum menyalimi kedua tangan orang tuanya. Jika dengan Bunda Artik memeluk wanita tersebut, lain halnya dengan Ayahnya cowok itu memberi hormat layaknya kepada komandan yang tentu dibalas Ayah.

Bunda terkekeh melihatnya yang ternyata tertular pada Artik dan Ayah. Artik mulai berjalan menuju pintu rumah dengan melempar dan menangkap kembali kunci motornya.

"Mas kecil berangkat!" seru Artik heboh seperti biasa.

"Hati-hati Mas kecilnya bunda!" Bunda membalas dengan melambaikan tangan.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..."

Cowok yang tampilannya selalu diberi julukan fuckboy itu langsung berjalan menuju vespa merah miliknya dan menyalakan mesin untuk menjalankan motor tersebut pergi ke sekolah.

Artik melajukan motor dengan sangat serius padahal jam masuk sekolah masih lama tapi biar kelihatan keren saja makanya Artik berlagak seperti pembalap pagi ini. Artik menghentikan motornya ketika sampai di lampu merah.

Hari pertama sekolah setelah libur kenaikkan kelas tapi jalanan tidak seramai biasanya. Mungkin karena Artik yang terlalu pagi berangkatnya hingga tidak merasakan macetnya Jakarta di pagi hari.

Artik menoleh untuk melihat kendaraan lain yang juga sama dengannya terjebak dengan lampu merah. Namun, tiba-tiba saat lampu merah berubah warna menjadi hijau, mobil hitam melewati Artik.

Bukan mobil Audi R8 hitam yang menjadi fokusnya karena mobil itu Artik juga punya di rumah, tapi yang menjadi fokusnya adalah seseorang yang berada di dalam mobil tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bukan mobil Audi R8 hitam yang menjadi fokusnya karena mobil itu Artik juga punya di rumah, tapi yang menjadi fokusnya adalah seseorang yang berada di dalam mobil tersebut.

Suara klakson dari kendaraan yang berada di belakangnya mengagetkan Artik membuat cowok itu tersadar dan meminta maaf pada kendaraan lain dan mulai melajukan motornya cepat.

Artik menggelengkan kepalanya untuk menepis segala asumsi dan dugaan-dugaan lainnya yang ada di kepala. Namun, harapan dan degub jantung yang sama saat di rumah sakit kala itu ketika pertemuan pertamanya dengan seorang gadis misterius itu sangatlah sama.

Bukan dia. Batin Artik meyakinkan dirinya sendiri.

"Bego lo, Ar! Itu cuma pertemuan sesaat," ujar Artik pelan pada dirinya sendiri.

Kemudian, Artik kembali fokus pada jalanan meskipun tidak dapat dibohongi jika Sadavir Sekala Artik masih sangat penasaran dan mengharapkan bertemu kembali dengan gadis berjilbab hitam misterius yang belum ia ketahui siapa namanya tapi sudah berhasil membuat cowok cuek seperti Artik penasaran.

****
Masih sabar jadi saksi pencarian kebahagiaan Artik?

Terima kasih sudah bertahan dan menunggu 🙏 sampai bertemu dibagian selanjutnyaa 🙌🏻

Salam Hangat
Ibu Kepala Suku Pascal
sekar_pipit
pascal.official

SADAVIRWhere stories live. Discover now