penipuan (2)

7.1K 522 85
                                    

Sementara itu, latihan yang tengah dilakoni Jeno, Renjun, Jaemin dan juga Chenle baru saja berakhir.

Mereka memutuskan untuk bergegas pulang, karena khawatir dengan kondisi adik bungsu mereka yang sedang sendirian di dorm.

Chenle juga ikut ke dorm karena bagaimanapun dia juga khawatir sama adik satu-satunya itu.

Sesampainya di dorm Jaemin langsung berlari menuju ke kamar Jisung, tentunya setelah membersihkan diri terlebih dahulu. Yang lain lebih memilih untuk duduk berkumpul di ruang tamu.

Dibukanya dengan perlahan pintu kamar Jisung, dan dapat ia lihat adiknya itu sedang tertidur lelap di kasurnya.

"Eh masih tidur? Kayaknya capek banget kamu dek?" Jaemin berjalan mendekat ke tempat tidur Jisung dan mengusap pelan kening Jisung, sekalian memastikan apakah adiknya terserang demam atau tidak.

Dan syukurlah adik kesayangannya itu tidak demam, suhu tubuhnya normal meski berkeringat cukup banyak.

Jaemin mengecup pelan kening Jisung dan membenarkan letak selimutnya supaya adiknya ini merasa hangat dan nyaman.

Jaemin juga tak lupa untuk menaikkan suhu AC di kamar Jisung, karena saat masuk kamar adiknya tadi, sensasi dingin langsung menyapanya.

Sebelum menutup pintu, ada sesuatu yang menarik perhatian Jaemin, membuatnya batal keluar dari kamar Jisung. Ia berjalan pelan ke arah meja dan mendapati leptop Jisung masih menyala di sana.

Disentuhnya pelan leptop itu, dan yah panas, Jaemin merasakan sensasi panas saat menyentuh leptopnya, itu artinya leptop di depannya ini baru saja digunakan dalam waktu yang lama.

Tak ingin menaruh curiga, Jaemin segera keluar dari kamar Jisung dan menuju ke dapur untuk memastikan.

gotcha!!

Jaemin menemukan dua bungkus ramen di tempat sampah, dan jangan lupakan sampah botol minuman bersoda juga ada di sana.

Beralih ke arah wastafel, tidak ada piring kotor di sana, ternyata adiknya ini cukup pintar karena sudah mencuci piringnya sendiri dan mengembalikan ke tempatnya. Hanya saja si bungsu sedikit ceroboh dalam menyembunyikan sampahnya.

Tapi ada satu hal yang membuat Jaemin lebih terkejut, di wastafel itu ada obat yang tadi pagi ia berikan pada Jisung. Sepertinya obat itu telah dimuntahkan oleh adik kesayangannya.

"Astaga~" Jaemin menghela nafasnya dalam-dalam.

"Jaemin-ah ada apa?" Tanya Jeno yang tiba-tiba berada di dapur, tadi ia melihat Jaemin keluar dengan terburu-buru dari kamar adik bungsunya, karena penasaran ia pun mengekori Jaemin hingga ke dapur.

"Kita bicarain ini di depan, yang lain juga harus tahu." Jawab Jaemin dan berlalu pergi begitu saja, tentu saja Jeno mengikutinya dari belakang.

"Jaemin hyung kenapa? Kok mukanya kayak kesel gitu?" Tanya Chenle saat melihat kedatangan Jaemin dengan raut kesalnya.

"Gara-gara adikmu itu." Jawab Jaemin ketus.

"Jisungie? Kenapa?" Tanya Renjun yang ikut penasaran.

"Dia bohong, Jisungie bohongin kita semua." Ucap Jaemin.

"Hah?" Tentu saja reaksi dari Renjun, Jeno dan juga Chenle kaget.

"Maksudnya apa?" Tanya Jeno.

"Jisungie bohong, dia nggak sakit, tapi dia pura-pura. Aku sudah memastikannya. Badannya nggak panas, dan saat aku di kamarnya tadi aku menemukan leptopnya masih menyala. Panas lagi, tandanya habis dimainin berjam-jam sama anaknya." Jaemin mulai bercerita.

Maknae NCT Brothership [ParkJisung]Where stories live. Discover now