28

557 29 4
                                    

    Alaska menatap argan penuh kegelapan, berani sekali argan menginjakkan kaki di markas andrakta, bahkan ia menatap santai samudra, alaska, rendi dan beberapa anggota andrakta lainnya, mental yang hebat memang.

"Ngapain loh ke sini?" Ucap dingin samudra menatap argan tak kalah dingin nya dari alaska.

"Gue ajuin 2 minggu lagi, malam setelah tes kenaikan kelas berakhir"

"Oke, gue terima" jawab alaska sebelum kembali memasuki markas, mengabaikan argan yang masih berada di luar markas.

  Alaska tahu kalau argan merencanakan sesuatu kali ini, argan itu licik, bukan sebuah alasan alaska mencurigai argan, bukankah permintaan argan bisa di katakan mendadak, ia mengajukan pertandingan malam tes berakhir, mata alaska memicing curiga.

"Lo salah cari lawan curut " gumam alaska dengan kedua tangan terkepal kuat.

                        😴😴😴😴

   Dilain sisi,mobil biru laut berlogo lamborghini melaju di atas kecepatan rata-rata, mata coklat madu milik sang pengendara melirik ke arah spion mobil, bisa ia lihat mobil BMW hitam mengikuti nya sedari tadi.

   Metta, sang pengendara mobil itupun geram di buat nya,  jari-jari imutnya mencengkram setir geram, mata indah nya melirik handphone nya yang berbunyi, tertera nama adreak di sana.

"Apakah mereka masih mengejar nonton? " tanya orang yang ada di seberang to the poin.

"Hm" metta tak ada waktu untuk meladeni perkataan bodoh seperti itu.

"Jarum panjang jam arah tiga, disana ada pasar, saya akan menunggu anda di sana"

  Tanpa menjawab apapun,metta mematikan sambungan nya secara sepihak, kedua tangan metta secara lihai membalikkan mobil ke arah mobil hitam yang mengejar nya itu, metta bahkan tak menghirauka mobil hitam yang mengejar nya sedang menodongkan pistol ke arahnya, bahkan saat berpas-pasan metta sempat-sempatnya  mengacungkan jari tengah ke arah mereka.

  Mobil yang metta kendarai membuat semua orang yang ada di pasar menatap ke arah mobil nya heran, metta yang sadar mobilnya di perhatikan berusaha bodo amat.

  Dengan terburu-buru metta memakai jaket hitam lepis yang ada di mobil, menggambar  tahi lalat di bagian samping bibir, mata dan terakhir di bagian pipi kiri, memakai gigi palsu dan terakhir memakai kaca mata hitam sebelum keluar dari mobil.

  Tepat saat ia keluar dari mobilnya, mobil hitam tadi baru saja memasuki area pasar, metta berjalan terburu-buru ke dalam kerumunan, matanya menatap kanan kirinya yang memegang kaca, bisa ia lihat wajah kedua pria bervadan besar yang baru saja keluar dari mobil.

   Metta sengaja menabrak tubuhnya ke arah pengangkut buah saat dua pria tersebut berjalan cepat ke arahnya, buah-buah yang metta tabrak berserakan di jalanan, metta sempat meminta maaf sebelum kembali perlari , kedua pria yang mengajarnya pun tak terlihat karena jalanan yang penuh buah.

  Kesempatan itu di gunakan metta berlari ke arah belokan yang ada agak jauh dari sana, secara terburu-buru metta mencepol rambutnya, menyisakan beberapa rambut di bagian kanan dan kiri samping wajah, mengganti kaca mata hitam dengan kaca mata putih berbentuk bulat.

   Tak lupa ia melepas jaket dan beberapa barang yang ia gunakan kedalam sampah, ia juga menumpuki barang-barangnya dengan sampah lain agar tak ketahuan.

  Dirasa sudah beres,metta berjalan ke arah yang ia lalui tadi, ia tersenyum semanis mungkin dan berjalan seakan tak terjadi apa-apa kepada dua pria yang mengikutinya tadi saat berpas-pasan.

  "Tunggu" langkah metta berhenti saat salah satu dari mereka mencegah langkahnya,dengan wajah di buat bingung metta berbalik badan menatap mereka berdua.

"Kenapa?" Tanya nya dengan nada di buat se cempreng mungkin.

Maaf baru up, soalnya ada masalah akhir akhir ini jadi baru sekarang deh up nya, ini aja mood aku lagi gak bagus,segini aja dulu, soalnya malas berfikir,maaf aku gantung yaaaa

 

   

  

🄸🄽🅃🄾🄲🄰🄱🄻🄴(sudah Terbit) Where stories live. Discover now