31

522 32 0
                                    

   Minggu yang cerah ini metta dan Alaska memutuskan untuk menonton film bersama di bioskop, Alaska menggenggam tangan metta lembut memasuki mall, tapi saat melihat tatapan para cowok yang menatap metta nafsu membuat Alaska meradang.

    Ini tak bisa di biarkan, metta adalah miliknya, dan hanya dirinya yang menatap metta, tanpa di suruh sifat posesif Alaska keluar secara spontan, tangan Alaska yang awalnya menggenggam tangan metta beralih merengkuh pinggan mrtta posesif.

   Matanya yang tajam menghunus setiap pria yang menatapi kekasihnya, seakan dalam tatapan itu mengisyaratkan bahwa metta adalah miliknya, kini dan selamanya, bahkan kalian takkan ia biarkan menyentuh sedikitpun apalagi mempunyai fikiran ingin memilikinya.

   Orang-orang yang sadar dengan tatapan membunuh Alaska tanpa menunggu waktu lama mereka tak lagi menatap metta, karena mereka takut pawang metta ngamuk maka mereka lebih memilih aman dari pada bonyok tak terkendali.

   Setelah memesan dua tiket film horor, mereka memasuki bioskop dengan popcorn dan dua minuman di tangan Alaska, saat film akan di mulai Alaska sempat berbisik di telinga metta.

"Nanti kalo takut peluk aku ya" Bisik Alaska mendapat pelototan luca metta, membuat Alaska tetkekeh geli melihatnya, lucu sangat lucu, miliknya sangatlah lucu melebihi dirinya.

    Sebelum film di mulai, metta sempat melirik cowok yang duduk di sampingnya kemudian beralih ke samping cowok tetsebut, seorang cewek menatap dirinya sinis, seolah oa tak suka metta berada di sana, metta hanya acuh dan kembali menatap ke arah layar bioskop.

  Baru saja film di mulai tak ada 20 menit, sesok hantu tiba-tiba muncul di layar, membuat semua orang menjerit kaget, metta yang kaget bukanya memeluk Alaska tapi malah memeluk cowok di sampingnya.

  Metta yang sadar langsung melepasnya, dan saat itu ia melirik ke arah Alaska yang sedang menatap diri nya tajam, bukan ke arah dirinya saja, cowok yang metta tak sengajabpeluk itupun juga ditatap Alaska sebgit.

    Baru saja metta akan menjelaskan tetapi Alaska telah pergi dahulu meninggalkan bioskop, mau tak mau metta harus mengejar Alaska yang telah di selimuti kecemburuannya.

   Metta mengejar Alaska dan memwluknya dari peluang, tetapi tengan halus Alaska melepaskannya dan meninggalkan metta, langkah kecil metta bahkan tak bisa menyamai langkah besar Alaska, membuat ia tertinggal jauh dari Alaska yang semakin lama semakin tak terlihat.

   Metta yang ingin mencari Alaska kembali terhenti saat sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya, ia berbalik dan menatap cowok yang tak asing baginya, tetapi metta lupa siapa cowok di depannya itu.

"Hai, kita ketemu lagi'' alisvmetta mengernyit bingung

" Lo kenal gue? "

"Lo gak inget gue? " Bukanya menjawab, cowok itu malah berbalik bertanya yang membuat metta kesal sendiri.

"Harus gitu inget lo? " Tanya metta jutek

"Ya harus lah, kan gue calon suami lo"

"Idih najis" Bukannya marah, cowok itu malah terkekeh mendengar suara metta yang kentara sekali menahan kekesalannya.

"Kenalin, gue argan ketua naidem yang motornya sempat lo tabrak" Metta yang mendengar itu hanya mengangguk- anggukan kepalanya mengerti.

   Sekarang ia ingat siapa cowok si depanya itu, awalnya metta ingin meminta maaf, tetapi saat melihat argan yang mukanya songong membuat metta malas meminta maaf.

"Terus? Lo mau apa? Mau gue ganti rugi waktu dulu? Bukannya udah di tanggung semuanya sama Alaska? " Argan terkekeh mendengarnya.

"Cuma ngingetin, kurang beberapa hari lagi lo jadi milik gue"

"Ck, ngarep"

"Gak percaya? Malem terakhir tes kejalan ******* untuk melihatnya"

"Dih, mending gue balik ke Spanyol dari pada ngikutin omongan lo" Metta yang awalnya ingin pergi tethenti mendengar ucapan argan.

"Wah sayang sekali, padahal pacar lo mau balapan sama gue"

"Terus? " Tanya metta sembari melipat kedua tanganya di depan dada.

"Alaska gak ngasih tahu kalo elo di jadiin taruhan? " Alis metta semakin mengernyit bingung.

"Alaska gak ngasih tahu lo? Wah parah tu anak"

"Lo fikir gue percaya? " Kedua bahu argan terangkat acuh

"Terserah lo percaya apa enggak, gue gak perduli, kalo elo penasaran jam 10 acara di mulai, srbelunpergi ke Spanyol mending lihat pertunjukan dulu"

  Sebelum pergi argan menepuk bahu kiri metta sebelum berbisik  "dan saat gue menang, lo jadi milik gue, dan gue gak akan ngelepas lo untuk selamanya, walaupun tantangan gue Alaska sekalipun".

   Sepertinya argan tak main-main, terbukti saat argan berbisik dan cara cowok itu menatapnya.

'Apa yang kamu sembunyiin dari aku ska'

   Sebenarnya pekara mudah metta mencarinya, tetapi ia merasa tak siap saja kalau ia mengetahuinya dari mulut orang lain, dan ia harus membuktikan kebenarannya pada saat itu juga.

   Argan hanya  mengingat wajah menggemaskan milik metta, sebenarnya ia tadi tak sengaja melihat metta yang sepertinya sedang bertengkar dengan Alaska saat mengantarkan adiknya membeli peralatan sekolah yang habis.

    Awalnya ia ingin menyapa dan berbincang-bincang dengan metta, tetapi karena ia tak tahu mau membahas apa jadinya asal bicara, yang ia fikirkan hanyalah cepat agar ia bisa berbincang bersama metta, tanpa mengetahui apa yang baru saja ia perbuat tadi.

 

🄸🄽🅃🄾🄲🄰🄱🄻🄴(sudah Terbit) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant