25

640 45 0
                                    

Metta terburu-buru menuju UKS setelah Feli memberi tahu bahwa Alaska dan anggota andrakta lainnya berada di UKS, metta mendengar dari Feli bahwa Alaska menghajar salah satu adik kelas nya karena berani meremehkan andrakta, dan lebih parah nya lagi, adik kelas itu salah satu anggota naidem, bahkan mereka sempat berkelahi saat di lorong sebelum membawa adik kelas tersebut ke belakang sekolah.

Secara perlahan pintu UKS terbuka, menampilkan wajah metta yang sedang menatap Alaska yang juga menatap dirinya, helaian nafas kasar terdengar di telinga Alaska dan sahabat-sahabat nya, mereka fikir metta akan marah kepada dirinya seperti Intan, pacar nya Sean, salah satu anggota andrakta.

Bisa kalian bayangkan, baru pertama kali Intan masuk, Sean dan anggota andrakta lainnya dimarahi habis-habisan dengan intan, tetapi Intan tak memarahi Alaska, ya jelas tak bisa, kan Intan takut dengan cowok muka datar itu, sangat takut malah, dan al hasil, Sean membawa Intan keluar UKS agar tak menyalahkan sahabat-sahabat nya itu.

Tapi perkiraan mereka salah, metta berjalan diam mengambil P3K yang ada di atas meja, mengabaikan tatapan mereka semua, termasuk anggota 3 PMR yang sedang kualahan menangani mereka semua, metta berdiri di depan Alaska yang duduk belum di tangani sama sekali sama anggota PMR.

"Masih sakit? " Alaska menggeleng menatap metta.

"Udah di obati? " Lanjut metta yang di balas gelengan oleh Alaska, ruangan UKS menjadi Hening karena was-was kalau saja ibu bos mereka akan membentak ataupun memarahi mereka semua.

"Aku obati ya? " Alaska mengangguk patuh, sedikit ragu dan hati-hati Alaska memeluk pinggang metta sayang, takut kalau metta tak mau di sentuh nya karena marah.

"Kamu gak marah Darling? " Tanya Alaska hati-hati, anggota andrakta lainnya melongo di buahnya, ini Alaska lho, cowok yang tak tahu rasa takut sama sekali, dan sekarang dengan hitungan detik Alaska tunduk dengan satu orang setelah keluarga nya, siapa lagi kalau bukan metta.

"Kamu pengen aku marah? " Tanya metta balik dengan tangan sibuk membersihkan luka Alaska.

"Enggak mau" Tolak Alaska cepat.

"Kamu apa ini tadi adik kelasnya? "

"Ya kayak gitu, tapi aku gak main keroyokan kok Yank, tadi emang ada beberapa anggota andrakta lainnya yang ikut, lagian gak satu orang yang cari gara-gara, ada 9 orang yang cari gara-gara"

"Ngapain emang? "

" Andrakta di fitnah kalo foto argan, ketua naidem di pajang pajang andrakta di samsak, padahal andrakta gak pernah laku ini itu, punya foto nya aja enggak ,,, sssstttt,, sakit yang, hati-hati " Peringat Alaska ketika metta sengaja menekan luka di Ujung sudut bibir Alaska.

"Tau sakit, kok dari tadi ngomong terus"

"Ya kan kamu tanya"

"Kalian udah di obati semua kan? " Tanya metta setelah mengobati wajah Alaska yang hanya terdapat luka kecil saja.

" Kurang tiga ta" Ujar wahyu seraya menunjuk ke tiga anggota andrakta yang belum di obati.

Metta baru saja ingin beranjak pergi ke arah salah satu anggota yang belum di obati, tetapi tertahan saat Alaska tak melepaskan pelukan nya, malahan semakin mempererat pelukan nya.

"Aku bantu PMR dulu, kasihan mereka kualahan" Alaska menggeleng tak mau dan tak akan pernah mau.

"Gak boleh"

"Kok gitu? "

" Ya kamu gak boleh pegang cowok lain selain aku, apalagi sampai ngobatin luka mereka, gak bolehhhhh" Ucapan Alaska membuat anggota andrakta menggoda mereka habis-habisan, bahkan ada yang berseru senang ketika mendengar Alaska berucap, tak bisa mereka sangka kalau Alaska bisa seperti itu.

🄸🄽🅃🄾🄲🄰🄱🄻🄴(sudah Terbit) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant