20

860 51 7
                                    

  Mobil merah bermerek BMW yang di kendarai metta melaju sangat cepat, ia sangat terburu-buru karena William telah menunggu nya terlalu lama di bandara.

  William termasuk anak dari salah satu sahabat erdekat daddynya, dia merupakan pria yang berani memasuki dunia gelap pada saat menginjak bangku SMA, bukan hanya itu, William juga berprofesi sebagai TNI italia agar kedok nya tak terbongkar.

   Metta sangat mengenal William, bahkan ia sudah menganggap William sebagai kakak nya sendiri, yang selalu metta jadikan sandaran saat metta mulai lelah dan sedih.

   Karena metta membawa mobilnya dengan kecepatan penuh, tanpa tak sengaja mobilnya menabrak beberapa motor besar berwarna putih yang sengaja di parkirkan di tengah-tengah jalan, yang mana membuat semua montor oleng dan jatuh secara bergantian, metta mengumpat tertahan, pasalnya bukan hanya satu yang jatuh tapi semua montor yang terparkir di sana jatuh semua.

  Metta menggigit jempol nya takut, bukan masalah uang nya, metta tak masalah harus ganti rugi, tetapi motor itu semua milik geng  naidem yang sedang tawuran bersama geng andrakta sebagai lawanya.

'Mampus gue' batin metta sambil mencengkram setir mobil dan memeramkan matanya, metta tak takut, ayolah, metta juga memiliki urusan yang sangat besar melebihi sebuah tawuran yang sangat kecil baginya.

   Mendengar suara benda jatuh dengan keras, mereka semua yang sedang tawuran menghentikan aksi mereka itu, menatap ke arah asal suara yang mencuri perhatian mereka, naidem yang melihat semua motor mereka jatuh mengenaskan pun melotot tak percaya.

   Tanpa menghiraukan tawuran nya bersama andrakta, naidem bergegas menuju motor nya sendiri-sendiri, argan ketua naidem menatap nyalang kearah pemilik mobil yang masih berada di dalam, metta yang ditatap seperti itu langsung keluar dari mobilnya.

   Andrakta yang tak mau ikut campur dan memilih untuk pergi dari tempat itu pun terhenti saat melihat seseorang yang keluar dari mobil, Reyhan maupun alaska berlari menghampiri metta, dan di susul oleh anggota andrakta lainnya.

"Sorry banget, gue gak sengaja, soalnya gue buru-buru" Mereka para anggota naidem masih terpaku dengan wajah cantik, manis nanti imut yang dimiliki gadis tersebut.

   Argan yang awalnya ingin marah tiba-tiba pikirannya blangk karena wajah cantik metta, apa lagi saat metta bersuara, sungguh suara metta sangat merdu dan indah untuk di dengar, mereka para anggota naidem mengumpat dalam hati, menahan tangan mereka agar tak langsung mencubit pipi gembul metta bahkan ada juga yang ingin mengarungi metta, dan membawanya pulang.

  Setibanya alaska di kerumunan tersebut, dengan cepat alaska menuju ke arah metta, menarik metta ke belakang tubuhnya agar tak di lihat semua anggota naidem yang masih di mode keterpakuannya.

  Para anggota naidem lng tersadar dan menatap alaska nyalang, " Oh jadi ini salah satu strategi kalian ngehadapin kita, ch, ternyata andrakta main curang" Ucap argan marah.

"Eh, bukan anggota andrakta kok, gue yang salah, mereka gak tau apa-apa, bahkan gue gak tau kalau di sini ada tawuran, tadi itu gue buru-buru mau ke bandara karena jalannya macet klo lewat tol, maknanya gue berinisiatif lewat jalan tikus, karena gue ngebut, gue gak sadar ada motor banyak di sini, maaf ya, gue bakal ganti kok, tenang aja" Jelas metta saat menyingkirkan tubuh alaska dari hadapannya.

"Kamu gak papa? " Tanya reyhan yang dari tadi berada di samping metta, reyhan membolak balikkan tubuh metta menyelidiki.

"Gak papa, tenang aja" Argan yang mulutnya sudah terbuka ingin mengatakan sesuatu langsung di sela alaska.

"Biar gue yang bayar semua kerugian motor kalian semua" Metta melotot tak percaya, namanya juga anak Sultan mah bebas.

"Jangan" Tolak metta tegas, melototi alaska tak Terima.

"Kok jangan? " Tanya alaska heran tanpa memperdulikan matta metta yang melotot tadi, bukannya terlihat garang, metta semakin terlihat imut dan lucu.

" Kenapa kamu yang bayar, kan aku yang hgerusakin" Protes metta tak Terima.

" Dia pacar lo? " Alaska melirik ke arah argan sekilas, bukannya menjawab, alaska lebih menarik metta menjauh dari sana, saat anggota naidem protes dan ingin mengikuti mereka berdua terhenti saat mereka dihadang anggota andrakta.

"Urusan lo sama kita, bukan sama mereka" Ucap samudera dingin, bukannya mereka damai, mereka malah memilih baku hantam di sana.

  Berbeda dengan alaska yang sudah mengendarai motornya menggoncengkan metta dengan kedua tangan metta melingkar erat di perut berotot alaska, tangan kiri alaska juga tak mau diam, melainkan berada di tangan metta yang melingkar di perutnya, sesekali mengusap bahkan menggenggam lembut tangan kekasihnya itu.

  Alaska tak membawa metta kembali ke rumah, melainkan alaska bawa ke danau yang dekat dari sana, alaska memeluk erat metta tang ada di pangkuannya dengan metta membelakangi dirinya.

   Tak ada percakapan dari mereka, alaska yang sibuk mencium bahkan menghirup wangi mawar liar dari tubuh gadisnya melalui leher dan metta yang masih sibuk mengotak atik handphone nya, memberitahu bahwa ia tak bisa menjemput nya, melainkan salah satu orang kepercayaan nya, sebenarnya metta ingin menjemput nya, tetapi alaska tak memperbolehkan dan menyuruh orang lain yang menjemput nya.

   Seakan dunia milik mereka berdua, mereka bahkan tak memperdulihan dan tak menganggap beberapa orang yang ada di area danau yang sedang menatap mereka berdua, setelah puas dengan leher kiri metta, alaska berganti mencium pipi kiri metta tanpa henti.

  Metta terkekeh geli, ia ingin menghindar tapi alaska semakin mempererat pelukan nya, tak membiarkan metta pergi sesenti pun darinya, beberapa orang menggeleng melihat kelakuan kedua anak muda yang bikin mereka yang melihat cemburu dan iri.

"Ska, berhenti, geli, hahahah" Bukanya berhenti, alaska berganti mencium pipi kanan metta berulang kali dengan lembut dan kasih sayang.

" Anak temen daddy kamu cowok apa cewek, sampai harus kamu yang dia repotin, padahal ada reyhan juga"

" Nggak repot kok ska, kan dia kenalnya cuma aku doang di Indonesia"

"Cowok pa cewek darling? " Ucap alaska mendesak.

"Cowok" Cicit metta

"APA? " Sudah metta duga, alaska pasti akan bertetiak tak suka " Kamu mau jemput cowok di bandara, kamu mau selingkuh? Kamu udah gak sayang lagi sama aku? " Tanya alaska sembari membalik tubuh metta ke arahnya, membuat metta harus melingkarkna kakinya di pinggang alaska.

Selamat membaca
  

🄸🄽🅃🄾🄲🄰🄱🄻🄴(sudah Terbit) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora