13

1.1K 61 4
                                    

   Pagi ini metta sengaja diam di rumah, menatap bunda reyhan yang sedang sibuk menyirami bunga di taman, metta tak habis fikir, hal apa yang membuat bunda reyhan yang sudah ia anggap sebagai ibundanya sendiri tersenyum bahagia hanya karena melihat bunga.

"Harus setiap hari di sirami ya bun? " Tanya metta yang masih menatap bunda reyhan

"Ya harus dong, kalo enggak, bisa mati nanti bunga kesayangan bunda" Metta mengangguk mengerti

"Oh iya, bunda lupa" Silvia, bunda reyhan berbalik menatap metta yang sedang duduk menatap dirinya juga"Daddy kamu tadi malam telfon bunda"

"Ada apa daddy telfon? "

"Ya kangen anaknya lah"

"Kok gak langsung telfon metta? "

" Udah telfon kamu, tapi tadi malam kamu tidur, mungkin daddy kamu khawatir terjadi apa-apa sama kamu, jadi langsung telfon bunda, gak bunda sih yang di telfon, tapi ayah yang di telfon "

Metta menganggukkan kepalanya singkat, pasti daddy nya telfon karena ada sesuatu yang mendesak, fikir metta.

"Yaudah metta telfon daddy dulu" Setelahnya metta kembali ke dalam rumah, menaiki tangga menuju kamarnya.

  Metta duduk menghadap balkon, menatap kosong luar kamar sebelum menelepon daddy nya.

"Hallo dad" Sapa metta saat sambungan telfon sudah tersambung

"todavía recuerda a tus padres también"
( masih ingat orang tuamu juga)

"no es asi papa "
( bukan seperti itu daddy)

"regreso"
(Kembali)

" no puede papá "
(Gak bisa dad)

"tu mami extrañó dijo"
(Mommy mu rindu katanya)

"si en unas largas vacaciones metta ir allí"
( kalo libur panjang metta ke sana)

"deja de buscar lagunas, vete a casa, luego papá enviará jets privados allí"
(Berhenti mencari celah , pulang, daddy akan kirim jet pribadi ke sana)

"metta se niega"
(Metta gak bisa)

" Ven a casa lo que papi manda a algunos guardaespaldas"
(Pulang apa daddy kirim beberapa bodyguard ke sana)

"allá ¿Por qué papá lo fuerza?"
(Kenapa daddy maksa sih?)

''porque eres mas importante ta, es suficiente papi perdió a uno de ustedes, papi no quiere perder"
(Kamu lebih penting ta, sudah cukup daddy kehilangan salah satu dari kalian, daddy gak mau kehilangan lagi)

" Esta es la decisión de Metta papá, lo siento, pero Metta no puede"
(Ini keputusan metta dad, maaf, tapi metta gak bisa)

  Sekuat tenaga metta menahan tangisanya agar tak keluar, sampai akhirnya, suara sang mommy mampu membuat metta tak bisa menahan air matanya.

"Sayang pulang ya, mommy takut kamu kenapa-napa" Suara isakan tangis dari mommy metta berhasil membuat hati metta kalang kabut

"Metta disini baik-baik saja kok mom" Suara metta semakin lama semakin parau dengan air mata deras membasahi pipi

🄸🄽🅃🄾🄲🄰🄱🄻🄴(sudah Terbit) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon