12

1.1K 65 0
                                    

  
   Sore dengan ketenangan, membiarkan burung-burung terbang ke angkasa, menjadikan keindahan pada mata yang melihatnya, senyuman seakan memaksa merekah ketika memandang keindahan sangat pencipta.

   Kali ini, markas andrakta penuh dengan ratusan cowok yang memakai seragam sekolahan berbeda-beda tetapi memakai jaket yang sama, gambar rajawali dengan mata mememerah mengeluarkan darah khas andrakta.

  Markas yang biasanya hangat dengan canda tawa, kini berganti sunyi mencekam, ketua andrakta dari tingkat X, XI, dan XII berjejer di depan ratusan kerumunan anggota andrakta.

  Cowok berambut kebiruan dengan mata tajam di samping kanan Alaska melangkahkan kaki menghampiri para anggotanya.

  Samudra, ketua andrakta tingkat XII langsung saja memukul rahang salah satu anggotanya secara refleks, bukan karena sebab ia melakukan itu, melainkan karena orang yang di pukul membuat kesalahan yang fatal, ditariknya kerah jaket cowok yang di pukulnya tadi dengan rahang yang mengetat.

" Sejak kapan lo jadi pengecut? " Suara dingin samudra seakan membuat semua anggota andrakta menahan nafas sejenak, merasa ngeri sendiri jika melihat samudra yang lagi marah, ngeri.

"JAWAB" teriak samudra yang menggema di markas yang sepi ini.

"Gue gak pengecut" Bela cowok yang di pukul samudra tadi, samudra tersenyum remeh kepada dirinya.

"Ck, dengan lo nantang naidem atas nama andrakta, tapi lo sendiri gak ikut tawuran, dengan embel-embel sakit padahal lo gak sakit apa itu namanya gak pengecut? "

  Secara kasar samudra mendorong tubuh cowok tadi, menatap tajam cowok yang ia dorong.

  Naidem merupakan geng terkenal di jakarta selain andrakta, mereka terkenal akan kehebatannya mengendarai motor, bahkan andrakta dan naidem dulunya bersahabat sangat baik, malahan geng keduanya sempat merencanakan untuk  menggabungkan kedua geng tersebut, tetapi semua itu harus di urungkan karena cowok tadi yang samudra pukul mengatakan permusuhan atas nama andrakta hanya karena seorang cewek.

"Sekali lagi lo jadi pengecut, keluar lo jadi anggota andrakta, tawuran tanggal 5 besok lo harus ikut dan selesaikan semua yang udah lo hancurin, termasuk naidem dan andrakta"

  Sebenarnya kemaren naidem dan andrakta sempat melakukan tawuran, dan andrakta memenangkan tawuran tersebut, tetapi karena naidem tak Terima mereka kalah, mereka menantang andrakta untuk tawuran kedua kalinya.

"Ada yang mau lo ucapin ke kita? " Tanya samudra dengan nada sinis.

"Gue salah, gue minta maaf karena gue pertemanan naidem dan andrakta hancur" Cowok tadi menatap samudra sekilas sebelum berpindah menatap alaska ketua tingkat XII dan rendi, ketua tingkat X sebelum kembali berucap, "gue bakal perbaiki semuanya, maaf".

" Bagus kalo lo sadar, sekarang mendekat semuanya, dan buat lingkaran, kita atur strategi tawuran tanggal 5 besok, alaska pimpin"

  Itulah andrakta, menjunjung tinggi persahabatan, sebesar apapun masalah mereka, jika salah satunya menyadari kesalahannya dan meminta maaf, maka semua akan menjadi biasa seperti semula, seakan tak pernah terjadi masalah apapun di antara mereka.

  Alaska mengguk, berjalan berjalan kearah samudra yang ada di tengah-tengah lingkaran dengan rendi ketua tingkat X, samudra dan rendi langsung saja duduk, menyisakan alaska sendiri yang berdiri memimpin rapat tersebut.

Karena alaska adalah sayap dan fikiran andrakta, tanpa dirinya, andrakta bisa saja tumbang, bahkan kalah karena harus kehilangan sayap dan fikiran andrakta, bisa kalian simpulkan sendiri, betapa pentingnya alaska di andrakta.

Sorry gaes baru upload, soalnya ada hari raya 😁😁

Komen kalo kalian suka
Jangan lupa tekan komen dan tanda bintang, oh jangan lupa follow wattpad aku

Ig: faanifa


Alaska bigantara😘😘

🄸🄽🅃🄾🄲🄰🄱🄻🄴(sudah Terbit) Where stories live. Discover now