11

1.3K 70 7
                                    

   Pagi ini metta merasa bingung dengan tingkah reyhan, bahkan metta sempat merasa curiga kepada sepupunya ini, bagaimana tidak, reyhan yang biasanya bangun siang bahkan metta harus membangunkannya setiap pagi dengan air, tadi tiba-tiba sudah bangun, rapi lagi dengan  balutan seragam sekolah.

  Bundanya reyhan bahkan hampir tak percaya itu, metta merasa curiga saat reyhan memaksa dirinya untuk pergi ke sekolah bonceng dirinya, bahkan tas metta di lempar begitu saja dengan berkata metta tak akan butuh itu.

  Yang benar saja, bahkan metta sangat membutuhkan itu jika ia tak mau guru menghukum dirinya karena tak membawa buku, lagi, saat metta mau menuju kelas, reyhan langsung mencegah dan mengiring dirinya ke arah atap sekolah.

  Dan di sinilah mereka berada, duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana.

"lo kenapa sih rey? Kalo mau bolos gak usah ngajak-ngajak, gue masih pengen pinter" Ucap metta karena sudah tak tahan lagi dengan sikap reyhan ini.

   Setelah itu keadaan menjadi hening lagi, dan saat reyhan mendapatkan notifikasi dari handphone nya, ia langsung berdiri tanpa memperdulikan metta yang menatap dirinya bingung.

"Ya udah kalo gitu due pergi dulu, bener kata lo, gue juga mau pinter" Mulut metta menganga, belum sempat metta menyumpah serapan reyhan, cowok itu sudah pergi meninggalkan dirinya sendiri.

"ANJIRR LO REYHAN" Teriak metta tanpa sadar

   Hari ini ia kesal sekesal kesalnya, baru saja metta mau keluar, langkahnya terhenti ketika melihat Alaska memasuki rooftop dengan menatap dirinya dalam, bisa ia lihat senyum kecil yang bahkan hampir tak terlihat di bibir sexy Alaska.

"Duduk ta" Suara bariton Alaska mampu membuat metta bergidik ngeri, secara patuh metta duduk kembali di tempatnya tadi, di susul oleh Alaska yang duduk di depan metta setelah menarik salah satu kursi tepat di depan metta.

  Mereka terdiam saling tatap, seperti tak ada yang ingin mengalah untuk memutus tatapan itu.

"Lo ngapain kesini? " Tanya metta ketika sadar dengan keterpakuannya atas wajah tampan milik alaska, bukanya menjawab, Alaska malah tersenyum manis yang mana dengan senyum itu mampu membuat metta lemas seperti jelly.

   Salah satu tangan Alaska terangkat, menyembunyikan rambut samping metta ke belakang telinga, kemudian beralih membelai pipi halus metta secara sayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   Salah satu tangan Alaska terangkat, menyembunyikan rambut samping metta ke belakang telinga, kemudian beralih membelai pipi halus metta secara sayang.

   Bisa di bayangkan betapa berdebarnya mereka saat mata mereka saling tatap, bahkan saat tangan Alaska membelai pipi halus metta, seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perut mereka, menggelitiki perut masang memaksa mereka untuk tersenyum.

"Jadi milik gue ta" Seketika fikiran metta blang mendengar ucapan Alaska, yang benar saja, mereka bahkan baru kenal, tapi kenapa langsung gini.

"Lo gak gila kan? " Tanya metta berhati-hati, bukanya marah, Alaska malah tersenyum kecil dan menarik metta untuk duduk di pangkuannya.

   Metta yang kaget, secara refleks melingkarkan tanganya di leher Alaska dengan dirinya yang sedang duduk menyamging di pangkuan alaska.

"Kamu tahu ta, aku gak pernah seperti ini sebelumnya, tapi karena kamu, aku jadi kayak gini, aku suka kamu ametta adera" Metta masih diam memandangi wajah Alaska, sejak kapan cowok itu mengubah panggilan 'lo-gue' jadi 'aku-kamu'.

"Tapi, gue gak bis__"

"Gue gak Terima penolakan, jawanya cuma dua 'ya atau ya ' " Ucap Alaska mutlak

'Lah sama aja bambang, itu berarti lo gak biarin gue milih, artinya lo maksa, untung tampan kalo gak_ eh' batin metta

"Jawabannya? "

"Jawaban apa?, itu berarti lo maksa gue"

"Tuh tau" Hampir mulut metta inging mengeluarkan segala ucapan kasar di depan Alaska, tetapi ia urungkan karena Alaska tiba-tiba menaruh wajahnya di leher metta, menghirup aroma mawar liar yang mungkin  akan menjadi candu nya mulai sekarang, tanpa memperdulikan metta yang sudah menegang di pangkuannya.

"Suka apa gak suka, lo tetap harus jadi milik gue, karna lo udah buat hati beku ini menjadi cair hanya karna tatapan lo, lo milik gue metta, gak ada yang boleh miliki lo selain gue, karena lo buat gue, sekarang, nanti ataupun esok, lo hanya milik gue, selalu" Gumam Alaska yang masih menaruh wajahnya di leher metta, seakan wangi tubuh metta adalah candu yang tak bisa ia lepaskan.

Alaska sama metta ya gaes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alaska sama metta ya gaes

JANGAN LUPA TANDA BINTANGNYA DI KLIK

JANGAN LUPA DI FOLLOW

JANGAN LUPA DI KOMEN

DAN TERAKHIR, JANGAN LUPA INSTAGRAM AKU DI FOLLOW =  faanifa

🄸🄽🅃🄾🄲🄰🄱🄻🄴(sudah Terbit) Where stories live. Discover now