41 : Hari yang Sial

4.1K 185 15
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"Ya ampun, ma!! Ini dress-nya bagus banget!!"

"Kamu suka, Vi?" Tanya Valerie tersenyum.

Ovie mengangguk cepat. "Iya, ma. Ovie suka banget"

"Ya udah kita beli yang itu ya, Vi" ucap Valerie. "Re, ambil dress itu nanti kamu sama papa ke kasir buat bayar"

"Astaga ma, mama ga liat tangan Revan udah penuh sama belanjaan mama sama Ovie. Ini mau ditambah lagi?!"

"Yang.. udah dong..kita pulang ya?" Tambah Leon.

"Ga. Pokoknya kalian bawa baju - baju ini!" Tolak Valerie.

"Udah ma biar Ovie aja yang bawa kekasir"

"Eh jangan, Vi. Ini kan girls time kita, biarin para lelaki yang bawa dan bayar semua belanjaan kita hari ini. Ya udah yuk, kita ke toko sebelah. Mama denger, disana ana make up keluaran terbaru, yuk Vi.." kemudian Valerie dengan santainya menggapit tangan Ovie untuk meninggalkan toko baju itu. Meninggalkan dua orang lelaki yang berusaha keras menelan ludahnya.

"Re, bawa bajunya. Biar papa yang bayar" ucap Leon dan berjalan gontai menuju kasir.

•••••

"Hahaha...." Tawa Valerie menggelegar tatkala melihat suami dan anaknya yang tubuhnya penuh akan papperbag belanjaan dirinya dan juga Ovie.

Beberapa pengunjung mall yang berpapasan dengan merekapun ikut tertawa saat berpapasan dengan mereka.

Bagaimana tidak? Puluhan papperbag belanjaan menggantung ditubuh ayah dan anak itu. Kedua tangan yang sudah penuh akan papperbag, leher merekapun tak luput dari beberapa papperbag yang menggantung disana. Bisa kalian bayangkan bukan bagaimana penderitaan ayah dan anak itu?

"Puas ketawanya?!" Sinis Leon menatap Valerie memicing.

"Haha.. belum yang.. yang dileher kalian belum banyak haha.." jawab Valerie tertawa kembali dengan sesekali menyeka air matanya yang keluar sedikit.

"Ma.. cepet kita ke mobil taruh semua papperbag laknat ini" pinta Revan yang sudah benar - benar jengah dan malu.

"Apa kamu bilang? Papperbag laknat? Mama pukul mulut kamu ya, Re!" Kesal Valerie.

"Mama mertua, udah. Kasian papa mertua sama Revan diketawain sama orang - orang." Sela Ovie yang mulai merasa kasihan melihat Revan dan Leon yang sepertinya sudah benar - benar tersiksa.

Valerie menghembuskan nafasnya pelan. "Oke, sekarang kita taruh semua belanjaan ini di mobil. Habis itu kita cari resto yang enak disini"

"Ehm, papa mertua, sini biar Ovie aja yang naruh." Ucap Ovie tiba - tiba dan mulai mengambil sepuluh papperbag yang ada dileher Leon. Kemudian Leon mulai menurunkan sekitar tiga puluh papperbag yang ada dikedua tangannya.

Cold BoyWhere stories live. Discover now