36 : Pacar?

5.5K 234 5
                                    

•••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••••

Ovie dan Aksa keluar dari toko tas langganan Ovie setelah satu jam berkeliling dan memilih tas yang cocok untuk ibu Aksa.

Ovie tersenyum lebar tatkala melihat papper bag yang ada ditangan kanannya. "Semoga nyokap lo suka ya, Kak"

"Harus suka dong, kan yang milihin cewek cantik"

"Idih apaan sih lo, kak"

Aksa terkekeh melihat wajah Ovie yang sedikit memerah. "Ya udah yuk, Vi" ajak Aksa yang diangguki Ovie.

Mereka berjalan menuju mobil Aksa yang terparkir rapi dan segera masuk kedalam mobil.

Setelah mereka selesai memasang seatbelt, Aksa menoleh menatap Ovie yang tengah melihat kearah depan. "Vi"

Mendengar namanya dipanggil, Ovie pun menoleh kearah Aksa. "Kenapa, kak? Ada yang ketinggalan?"

"Engga"

"Terus?"

"Ikut kerumah gue ya?"

Gadis itu mengernyit bingung. "Kerumah lo? Ngapain, kak?"

"Bantuin gue kasih kejutan buat nyokap gue" jawab Aksa. "Mau ya?" Pinta Aksa lagi dengan penuh harap.

"Ya udah deh, kak. Gue mau" jawab Ovie akhirnya yang mendapat senyuman dari Aksa.

"Thanks, Vi. Oh ya, sebelum kerumah gue kita mampir ke toko kue di ujung jalan sana ya?"

"Iya, kak"

Setelahnya, Aksa langsung menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan toko tas yang semakin ramai itu.

•••

"Weii, bos! Ngapain liatin ponsel terus tapi layarnya mati?" Tanya Farez yang baru saja duduk disamping Revan.

"Astaga ditanya malah bisu lo!" Kesal Farez dan menyandarkan kepalanya disandaran sofa sembari mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

"Galau dia, Rez. Mungkin si Ovie belum neror sampe sekarang" sahut Varga berjalan kearah mereka dengan membawa dua minuman kaleng ditangannya.

Farez dengan cepat meletakan ponselnya disamping tubuhnya. "Anjir, serius lo lagi nungguin chatnya Bu bos??" Tanya Farez kepo.

"Lama - lama lo kaya monyetnya dora!" Kesal Revan kepada Farez dan meletakan ponselnya dimeja kaca yang ada dihadapannya.

"Ya elah, Re.. tinggal bilang iya apa susahnya sih?"

"Ga"

"Serius?" Goda Farez menaik turunkan kedua alisnya.

"Ya" jawab Revan singkat.

Tingg!

Dering ponsel Revan berbunyi. Dengan cepat Revan mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Cold BoyWhere stories live. Discover now