-42-

14 4 0
                                    

“huftt,,,”

Helaan nafas berat keluar dari bibir caramel, rasanya hari ini sangat melelahkan jiwanya bukan hanya jiwanya, batin nya pun ikut merasa lelah.

Ia berjalan tak minat keluar dari Rumah Sakit, ternyata karna kelamaan mengumpat hari tak terasa sudah sore saja. Ia masih mengenakan seragam sekolah nya yang sudah compang camping, tali sepatu nya pun sudah terlepas semua padahal kelalaian dirinya bisa mencelakai dirinya pula.

Ia tadi ke rumah sakit naik ojol, tanpa memperdulikan tas nya yang ditinggal di sekolah, dan sepertinya caramel melupakan sesuatu!

Ia tak membawa dompet nya, ia hanya membawa handphone nya saja, ongkos berangkat ke rumah sakit itu uang sisa yang berada di saku nya.

“anjirr gue mohon duit bantu gue untuk saat ini aja!!!” panik caramel sambil berusaha mengecek setiap kantong siapa tau ada uang nyelip, atau duit dadakan yang diberikan allah secara tiba-tiba.

“please ada, biasanya gue suka naro duit di setiap kantong, bahkan suka sampe kecuci!”

Iya, salah satu kebiasaan caramel suka meninggalkan barang atau uang di setiap sakunya, dan ia melupakan nya dan menyebabkan barang atau uang itu ikut tercuci dengan baju nya.

“kenapa sih gue tolol banget sampe ga bawa duit gini?!”

Satu lagi kebiasaan buruk caramel yaitu suka mengumpati dirinya sendiri

Adzan Magrib telah berkumandang yang menandakan kalau sore sudah benar-benar berganti menjadi malam hari..

Kruyukk,kruyukk,,

Ahh sial!

“gila gue laper banget, terakhir makan kapan sih gue?!”

“sarapan doank?! Gue cuma makan pas sarapan?! Gila sih ini laper banget! Maag gue juga gimna nasibnya?”monolog caramel terhadap diri sendiri, salah satu penyakitnya adalah memiliki maag akut, caramel itu tidak bisa telat makan, makan makanan yang pedas dan asam jika ia melanggar maka maag nya akan benar-benar kambuh!

“ga mungkin kan seorang Anantha Caramel Roza anaknya Roza Stainweit minta-minta makanan karna kelaparan?”

Caramel bergidik ngeri kalau itu sampai terjadi, karna perinsip hidup nya tangan itu seharusnya diatas bukan dibawah, jadi caramel paling pantang meminta apapun kepada seseorang baik materi maupun bantuan, selagi bisa melakukan nya sendiri kenapa tidak? Memang kesannya caramel seperti bukan makhluk sosial yang tidak membutuh orang lain, tapi itu memang kenyataannya caramel memang sangat mudah bersosialisasi tapi untuk kehidupan nya caramel membangun tembok kokoh untuk orang lain masuk ke kehidupan nya, karna masalah atau apa yang terjadi dengan hidupnya itu urusan dia bukan urusan orang lain segala masalah hidupnya ia akan berusaha untuk menyelesaikan nya sendiri, sebenarnya caramel cape hidup seperti ini namun kenyataannya mendidiknya begitu keras.

“huaaaaaa pengen nangiss tapii maluu diliatin orang!”

Inilah caramel di depan semua orang, ia seperti wanita yang tegar dan kuat, sedangkan jika ia sendiri ia akan seperti anak kecil yang manja, ia akan memanjakan dirinya dengan dirinya sendiri.

Caramel ingat ia kan punya M-banking, seingat ia uang di M-banking nya masih banyak, uang jajan setiap bulan dari ayah nya akan masuk ke M-banking caramel, dan ia juga jarang menggunakan nya ia hanya mengambil secukupnya untuk kebutuhan nya sehari-hari dan ia sisihkan untuk menabung di kartu tabungan nya, jadi pasti sisa uang dari ayahnya masih tersisa banyak bisa untuk membeli makan untuk saat ini dan ongkos pulang!

Caramel membuka ponsel nya dan melihat m-banking nya dan?!

“KO NOL SIH?!” kaget caramel karna m-banking nya kosong kemana sisa uang jajan dari ayah nya itu?!

Metamorfosa- EndingOn viuen les histories. Descobreix ara