-37-

11 2 0
                                    

Rasanya Jantung caramel ingin mencelos saat ini juga, kenapa harus dirinya? Ia tak mau dijodohkan, jika ditanya kenapa caramel tak memiliki alasan.

“kalau kamu caramel?” tanya Irawan

Maria sudah meneteskan air mata nya, putri semata wayangnya di lamar dan itu karna perjodohan dia tak memberi suara apapun ia hanya mengikuti apa keputusan caramel, aisyah mengusap bahu maria upaya menenangkan.

Caramel membuka matanya ia melihat ayahnya, bundanya, mamahnya dan papahnya, demi kebahagiaan ayah nya.

“caramel terserah ayah aja!” putus caramel

Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, setiap orang tua pasti menentukan yang terbaik untuk anaknya dan caramel percaya akan itu, jika memang sudah takdir dari tuhan hidupnya seperti caramel terima, caramel tak ingin dibuat lelah dengan menolak, karna jika memang pada akhirnya ia tetap dijodohkan caramel bisa apa?

“alhamdulilah, terimaksi sayang kamu udah mau menerima!” ujar meldi berkaca-kaca, walaupun ini yang pertama kalinya bertemu caramel, meldi sudah sangat sayang dengan caramel ia ingin caramel menjadi menantu nya

“om saya boleh ngobrol sebentar sama caramel?” tanya si cowo

“ya silahkan asal jangan ngobrol nya dikamar yah!” ledek roza
Memang roza yang selalu bisa mencairkan suasana.

Di taman belakang sekarang ada dua insan yang baru mengenal tapi harus terikat dengan pernikahan...

“nama lo siapa si?!” tanya caramel frustasi

Si cowo terkekeh ia kira caramel sudah tau dengan namanya

“gue udah natap ke atas dan Atap! Nama lo Atap?” gerutu caramel

“coba lo tatap lagi atas!” titah si cowo

Caramel menatap ke atas dan ia menemukan bintang dan bulan

“bintang? Bulan?” caramel sudah benar-benar dibuat bingung

“bulan dan bintang ada nya dimana?”

Caramel sudah cukup di buat bingung seperti ini!!

“bulan sama bintang ya adanya di atas langit lahk!”

“iya”

Caramel menyerngit bingung

“langit?” ulang caramel

“iya, gue langit” ternyata namanya langit toh

“tinggal ngomong langit aja susah banget!” gerutu caramel

“makanya lo lihat nya dari luar pasti bakalan tau nama gue!” ujar langit

“hilih ripit” menye-menye caramel

Langit terkekeh caramel sangat lucu sekali saat ngomong kaya gitu

“lo kenapa ga nolak perjodohan ini?” tanya caramel sambil menatap kedepan

“ga mungkin nolak cewe cakep lahk gue!”

“ish gue serius mas!” kesal caramel lalu tawa langit pecah

“gausah ketawa!” peringat caramel

“trus lo kenapa mau?”

“gue gamau ngecewain ayah!”

“kenapa lo nanya lagi?”

“heuh? Maksudnya?”

“kalo alasan lo kaya gitu, alasan gue juga pasti sama!”

Benar juga kata langit

“emang gada alasan lain?”
“kita baru kenal, belum tau satu sama lain, kita sama-sama ga ada rasakan?”
“gue lagi memcintai orang lain, dan lo mungkin juga mencintai orang lain” lanjut caramel

Metamorfosa- EndingWhere stories live. Discover now