-27-

17 2 0
                                    


Saat ini caramel dan pettra sedang duduk di atap sekolah, angin menerpa wajah mereka berdua, kepadatan kota Jakarta menjadi objek pertama yang mereka lihat dari atap,
Hanya keheningan yang mengisi, tidak ada yang memulai pembicaraan, caramel dan pettra saling menikmati angin yang menenangkan sebelum suatu hal terjadi kepada ke duanya...

“ada apa lo bawa gue kesini?” ujar caramel memecah keheningan

“gue mau minta maav soal kemarin!” jawab pettra sambil menatap dalam manik coklat milik caramel

Caramel tersenyum, senyuman nya amat manis dan sangat terkesan tulus, padahal semuanya palsu!

Caramel tak ingin selalu memperlihatkan senyum nya, caramel ingin marah dengan keadaan, caramel sudah lelah tersenyum saat dirinya ingin menangis

Masih ada satu perasaan yang sampa detik ini belum tersampaikan, caramel terlalu takut dan ketakutan nya yang membuat dirinya menderita

“iya gausah di bahas!” lerai caramel

“gue gatau kenapa lia, tiba-tiba berlaku kasar sama lo!” tak sangka pettra

Lagi dan lagi caramel kembali tersenyum, kata pettra Lia tiba-tiba berlaku kasar pada dirinya? Sebenarnya bukan tiba-tiba namun sudah sering hanya saja caramel terlalu pandai menutupi semuanya

“Lia ga salah, karna buat milikin lo itu susah, jadi saat semuanya sudah didapat ga mungkin mudah untuk dilepaskan” terang caramel sambil menatap langit yang mendung seperti hatinya..

Pettra menaikan alisnya, ia tak mengerti maksud dari perkataan caramel, kata-kata tersebut terlalu dalam dan sulit untuk dipahami...

Sunyi yang mengisi keadaan, masing-masing bingung mau memulai pembicaraan apa?

sebenarnya masih ada yang ingin pettra pastikan tentang caramel, namun ia takut? salah.

“gue boleh tanya sesuatu sama lo? Dan gue harap lo jujur!”

Caramel bingung tidak pernah pettra menanyakan hal yang serius!

“sebelum lo nanya ke gue, boleh gue minta suatu permintaan? Sebenarnya ga suatu tapi tiga permintaan?” tanya caramel sambil menaik turunkan alisnya

“oke, tapi setelah itu lo harus jawab pertanyaan gue sejujurnya!” tegas pettra sambil mengangkat jari kelingking nya di hadapan caramel untuk berjanji

Caramel terkekeh seperti anak kecil saja yang kalau janji harus pake kelingking,
Tapi caramel menyatukan kelingkingnya dengan kelingking pettra menyimbolkan sebuah janji...

Caramel terkekeh seperti anak kecil saja yang kalau janji harus pake kelingking,Tapi caramel menyatukan kelingkingnya dengan kelingking pettra menyimbolkan sebuah janji

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“yang pertama,,,,”ada jeda cukup lama
“yang pertama, tolong ijin in gue untuk berjuang!” permintaan pertama caramel

“oke!” jawab pettra cepat, walaupun pettra tak mengerti maksud permintaan dari caramel tapi ia menyetujui nya saja untuk mendapatkan kepastian sesuatu

Metamorfosa- EndingWhere stories live. Discover now