-24-

14 2 0
                                    

“sekarang gue lagi, memastikan kalau perasaan gue itu buat siapa?” tegas Silvana

“lo egois sil!” jawab caramel tak terima, kasihan wendy yang dianggap oleh Silvana sebagai pelarian
“lo sama aja anggep wendy itu pelarian, lo tolak dia tapi lo gamau kehilangan dia!” sambung caramel memberi ketegasan pada silvana...

Silvana mulai terisak, benar apa kata caramel, dirinya egois. Ia tak tau bagaimana perasaannya ke Tirta, dan dia sudah menolak Wendy namun ia tak mau kehilangan Wendy, jadi silvana mau nya apa?

Caramel langsung memeluk silvana, menyalurkan kehangatan dan ketenangan..

“gue gamau kehilangan wendy car, tapi gue juga gabisa pacaran sama wendy, karna gue ga tau hati gue ini untuk siapa?!” keluh silvana sambil terus terisak

Caramel mengusap bahu silvana memberi kekuatan..

“lo udah dewasa, pasti lo bisa menentukan yang terbaik buat hidup lo!”

----------------------------------------
Siang ini caramel keluar dari apart nya, ia memasuki mobil kuning kesayangannya lalu melajukan nya ke bandara, ia buru-buru karna ia kesiangan gara-gara terlalu lelah memikirkan masalah silvana, huftt...

Di tengah perjalanan caramel terjebak macet, karna ini weekend kebanyakan orang menghabiskan waktunya untuk berjalan-jalan.. caramel cemas ia takut, kalau ia akan telat sampai bandara..

“anjer macet banget si ah!” umpat caramel seraya memencet klakson nya agar mobil di depan caramel segera jalan..

Setelah hampir setengah jam terjebak macet, caramel akhirnya sampai juga di Bandara, ia menyerahkan kunci mobil nya ke Valet untuk diparkirkan..

Caramel berlari mencari kepulangan Belanda-Indonesia, sepertinya orang yang mau ia jemput belum sampai dan caramel bernafas lega..

Tiba-tiba Pundak caramel di tepuk oleh seseorang, caramel membelokkan kepala nya slow motion,,,

“ternyata kamu belum bisa tepat waktu juga caramel!” ujar sang penepuk

Caramel langsung memeluk orang yang menepuknya tadi, ia sudah sangat lama menahan rindu oleh orang itu..

“Ayah, caramel kangenn!” manja caramel, orang yang mau caramel jemput adalah ayah caramel bersama keluarga nya

“ayah juga kangen banget, sama putri ayah yang satu ini!” balas Roza- Ayah Caramel

Aisyah dan Billa hanya terkekeh melihat aksi melepas rindu dari kedua orang tersebut..

Caramel melepaskan pelukan nya ke Roza, ia beralih menatap Billa dan Aisyah

Lalu Billa segera menyergap tubuh caramel dengan pelukan,

“i miss you so much!” ujar Billa di tengah-tengah pelukannya

“kaka juga rindu kamu Billa!” jawab caramel
Ya, Billa itu adalah Mentari adik dari Ayah Roza bersama Istri nya Aisyah, yang biasa caramel panggil dengan sebutan Mamah, Mentari Syabilla nama anak Roza dengan Aisyah, yang sering dipanggil dengan Billa..

Lalu caramel menyalimi tangan Aisyah santun, ia bersyukur karna aisyah mau menerima nya dengan baik, tidak sperti ibu tiri di luaran sana

“Mamah udah lama ga ketemu kamu lho? Kamu gimana kabarnya sayang?” tanya Aisyah

“alhamdulilah caramel baik Mah, kalian gimana? Caramel juga kangen sama mamah!” ujar caramel

“alhamdulilah kita baik!” jawab Semua nya serempak

“mamah juga kangen sama kamu anak cantik!” timpal aisyah dengan senyuman yang sangat teduh..

Caramel berfikir, mungkin ayah nya mau menikah dengan Aisyah, karna memang Aisyah itu baik, lembut dan penyayang dan tentunya satu agama dengan Roza..

Metamorfosa- EndingWhere stories live. Discover now