-21-

12 3 0
                                    

Hari ini adalah hari menjelang terakhir UNBK, semuanya tampak tak baik-baik saja, semuanya khawatir bagaimana nasib masa depan mereka? Ini adalah penentuan selama 12 tahun kita belajar, semua murid pasti berharap kalau mereka pasti lulus...

Caramel sedang berdiri menunggu kedatangan farel di depan gerbang sekolah OSCAR, karna kan selama 1 bulan ini farel berjanji akan mengantar jemput dirinya, hitung-hitung hemat uang karna tidak harus membeli bensin mobil nya pikir caramel...

Caramel menginjak-injak debu yang ada di bawah sepatunya, jadi debu tersebut berhamburan dan mengenai hidung caramel lalu caramel terbatuk-batuk karna ulah nya sendiri, seperti bocah memang..

Caramel celingukan seperti bocah kecil yang sedang menunggu ibunya tapi memang benar ia sedang menunggu tapi adiknya bukan ibunya..

Mobil Hitam Metalik milik Tirta berhenti tepat di samping tubuh caramel, lalu tirta turun dari mobil nya dan menyamperi caramel...

“lo belum pulang?” tanya Tirta dengan menyipitkan matanya karna cuaca sangat panas sekali hari ini, namun caramel tampak biasa saja dengan terik matahari yang memapar tubuh caramel, biasanya ciwi ciwi lain takut kena matahari karna takut hitam atau bakalan break out wajahnya author juga takut matahari sih, upss

“belom lagi nunggu Farel nih!” jawab caramel sambil mendongak melihat wajah Tirta, karna Tirta memang lebih tinggi dari yg lainya,

“kalo ikut gue aja gimana?” ajak Tirta

“kemana?” tanya caramel

“lusa nyokap gue ultah, gue mau kasih kado apa tapi bingung? Lo mau bantuin gue nggak?” tanya Tirta berharap caramel bersedia

Caramel pun tampak berpikir, tidak ada masalah nya juga membantu pettra, sekalian ia jalan-jalan juga ada yang nemenin pula
Tapi hidup itu bukan harus ada untung dan rugi nya?

“ga masalah sih, tapi lo harus beliin gue satu novel gimana?” tawar caramel

“2 novel juga ga masalah!” jawab Tirta cepat, karna novel juga tidak mahal-mahal sekali, jadi tak masalah pikir Tirta

“lets go!” ujar caramel dengan tersenyum, lumayan ia semakin bisa menghemat uang jajan nya, tidak beli bensin selama kurang lebih sebulan, dan caramel tidak mengeluarkan uang untuk membeli novel incarannya itu..

Saat di dalam mobil, terdengar gelak tawa dari kedua pihak, Caramel dan Tirta sangat menyambung dalam hal mengobrol...
Namun ia seperti melupakan sesuatu,,
Caramel segera mengeluarkan ponsel nya,,

Farell: lo gausah jemput gue!
             Gue pulang sama temen! I miss ><

Lalu caramel kembali memasukkan ponsel nya kedalam tote bag miliknya setelah mengabari sang adik lucnut...

Lalu caramel melanjutkan acara perbincangan dengan Tirta yang dipenuhi canda tawa, bahkan perjalan tak terasa...

Tirta dan Caramel sudah sampai di Pusat Perbelanjaan Kota, Tirta mengenakan Hoodie nya dan Caramel mengenakan Cardigan nya, karna Tirta dan Caramel masih menggunakan seragam sekolah jadi mereka tak enak jika di lihat orang-orang karna masih menggunakan seragam sekolah...

Caramel dan Tirta memasuki mall tanpa menghilangkan candaan klasik milik Tirta, bahkan tak segan-segan caramel dan tirta saling main dorong-dorongan seperti anak kecil...

Caramel dan Tirta sama-sama bingung, mau kasih kado apa ke Tante Milla - Ibunya Tirta
Lalu caramel menarik tirta untuk memasuki toko baju muslimah, karna memang Milla itu menggunakan hijab nya yang tanpa menghilangkan kesan awet mudanya..

Metamorfosa- EndingWhere stories live. Discover now