Camira 27

943 66 0
                                    


.

.

Malam hari di Kediaman Moethera.

Camira sedang menonton tv seorang diri, ayah, bunda dan double K sedang pergi, tinggal dirinya, luke dan devano.

Luke dan devano sedang berada di kamar mereka masing-masing.

Sebenarnya cami benar-benar tidak memperhatikan film yang tampil di tv, dirinya sedang memikirkan apa yang dia dengar tadi di sekolah.

Cami pun menghela nafas panjang, dia mencoba mengabaikan hal itu tapi entah kenapa sedari tadi hal itu tak bisa hilang dari pikirannya.

"Cam.." panggil luke yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya dan tentu saja itu membuat cami sangat terkejut.

cami yang kaget pun mengcoba menetralkan jantungnya, "Kenapa?" Tanya cami dengan kesal.

Luke tidak menjawab dan terus menatap cami.

"A-aapa sih?" Ujar cami dengan gugup.

"Apa yang terjadi?" Tanya luke sambil mengalihkan pandangannya ke arah tv.

"Maksudnya?" Tanya cami bingung.

"Lo dari tadi melamun dengan wajah emm.. aneh" ujar luke.

Cami pun menimpuk kepala luke dengan bantal yang di peluknya tadi, "apa maksud kamu aneh?"

"Hehe, engga" jawab luke sambil nyengir, "ada apa?" Lanjut luke dengan wajah seriusnya.

Cami pun bingung haruskah dia menceritakan kegelisahannya ke pada luke.

"Cerita aja ah, banyak mikir nih" ujar luke dengan wajah songongnya.

Cami pun menatap luke dengan wajah kesalnya.

"Tadi aku ke perpustakaan da-"

"Ngapain lo ke-" potong luke yang mendapat tatapan membunuh dari cami, "eh maaf, lanjut neng" luke meminta maaf sambil nyengir.

"Awas lo potong-potong" ancam cami yang di jawab anggukan oleh luke.

Cami pun menjelaskan apa yang tadi di dengarnya *chapter sebelumnya ya*

Luke pun hanya terdiam setelah cami selesai menyelesaikan ceritanya.

"Sebenanya gue ngga pernah ketemu si clara-clara ini tapi gue tau dia, pernah liat fotonya" ujar luke memecah keheningan yang membuat cami menatap luke, "tapi.. kalian ngga ada mirip-miripnya, sumpah." Tambah luke.

Cami pun menatap luke dan mencoba mencari kebohongan di wajah luke namun dia hanya melihat keyakinan dan kejelekan luke yang mendarah dagiing, canda darah daging. Hehe

"Tapi-"

"Dengerin gue cam.. gue tau damian dan gue yakin damian pasti bakalan jelasin semua kalo kamu nanya." Ujar luke memotong cami yang akan berbicara, "dari pada kamu bingung sendirian disini kek gini." tambah luke. 

Cami pun menundukan kepalanya, "aku takut dia marah." Jawab cami.

Cami dan luke baru saja memulai hubungan, dia takut damian akan merasa terganggu jika dia terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadi damian.

"Dalam suatu hubungan sangat di butuhkan, kepercayaan dan keterbukaan." Ucap luke, "kamu memulai hubungan itu karena kamu percaya dia adalah orang tepat untuk kamu terbuka dan percayai." Tambahnya panjang lebar.

"Ada baiknya kamu saling menyampaikan kegelisahan agar tidak ada kesalahpahaman cam." Ujar luke.

Cami pun terdiam dan membenarkan ucapan luke.

CAMIRA - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang