1 (2) ⛅️

74.3K 13.8K 16.8K
                                    




AS 4 udah publish banyak guys, mampir yuk

1. New life





6 tahun kemudian
Rabu, 22 maret.







"Zia, bawaiin berkasnya Mba Tika dong!"

"Zi, dua puluh menit lagi rapat bantu persiapan ya!"

"Zia ini lo salah kirim folder ke gue deh."


Gadis berambut panjang bergelombang dengan blazer hitam dan kemeja putih berdiri di depan mesin print, memperhatikkan ke sekitarnya dengan helaan napas jengah. Usai kertasnya keluar dari mesin, ia segera meraihnya menjadi tumpukan. Membawa ke meja besar paling pojok.

"Nih Mba Tika berkasnya, itu udah diprint semuanya sampe tanggal 28." katanya.

Mba Tika tersenyum lebar, menurunkan kaca matanya untuk menatap Zia. "Tar pas gue nikahan, lo gue sediaiin kursi VIP. Oke?"

Zia tersenyum paksa. "Pas nikah nggak bakal nyuruh saya ini itu kan?" tanyanya membuat Mba Tika tertawa.

Pria di samping Mba Tika ikutan terkekeh, namanya Verga. "Mba, kasian dikasih kerjaan mulu tapi nggak pernah nraktir makan."

Zia menjentikkan jarinya. "Kasih paham, Ga." katanya.

Mba Tika mendengus. "Tar dulu lah, masih irit duit nih buat biaya nikah." katanya. "Eh, bilangin si Luna juga kalo sempet pimpin rapat dulu ya soalnya Bu Amar absen."

Zia mengangguk patuh, lalu berjalan kembali ke mejanya. Menghela napas lega karena pekerjaan sudah ia tuntaskan.

"Nih," Verga datang sambil meletakkan sekaleng minuman. "Biar ada tenaga, belom lagi badai dateng."

Zia seketika terkekeh, mengangkat kalengnya sambil tersenyum. "Makasih, Ga."

"Yoi." Verga kembali ke mejanya.

Baik, perlu diperjelas. Tepatnya dua tahun yang lalu Zia lulus kuliah, dan mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan besar. Profesinya berada di bidang Administrasi.

Karena masih baru wajar jika dia lebih banyak disuruh dan diandalkan senior. Meski begitu tak ada yang bersikap semena-mena padanya, malah dia bisa akrab dengan baik.

Kabar baiknya, ada Luna yang berkerja juga di perusahaan ini lebih awal dari Zia. Cewek itu menjadi Work Technical yang kerjanya lebih banyak terjun di lapangan. Jadi hanya bisa bertemu dengan Zia sesekali saja.

"Gue balik duluan ya!"

"Aku juga nih ketemu besok guys!"

"Dadahhh semuaaaa."

Zia menoleh pada beberapa karyawan yang sudah keluar, ia melirik jam dinding yang menunjukan pukul 7 malam. Lalu melihat ponselnya yang baru saja berdering.



Cewek itu tersenyum kecil.




Papah : lama banget ga pulang pulang...


Zia segera mematikan komputernya, lalu beranjak dan merapikan beberapa barangnya untuk dimasukan ke dalam tas. Lalu menoleh pada Verga yang sedang berkerja.

"Duluan ya, Ga." bisiknya.

"Oh iya Zi," Verga menoleh sekilas. "Take care, ya."

"Yoi."

Usai berpamitan cewek itu keluar dari kantor, menghembuskan napas lega dan berjalan menuju mobilnya. Sebelum itu mengirimi pesan pada Ale, Ical, Luna dan Gibran untuk bertemu seperti biasa.


Little Promise ( AS 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang