62⛅️

50.1K 10.4K 4K
                                    











Zia pulang ke rumah dengan tubuh lesu, ia berterimakasih pada Pak Ghani yang mau menjemputnya dan membatalkan main di rumah Ical.

Cewek itu masuk ke dalam rumah, hendak naik ke atas jadi terurungkan saat mendengar suara papah marah-marah di kamar.

"Pah??"

Zia berlari kecil untuk mengintip dari balik pintu.

"Gimana bisa cancel?? Ndra lo jangan bercanda ya, kita udah di tahap akhir loh!" omel Arion sambil mondar-mandir. Kebetulan ada Om Andra di dalam kamar juga.

"Sekarang tuh kita bisa apa sih Yon kalo mereka sendiri yang batal kerja sama?"

"Kita udah keluar uang banyak Ndra buat kerja sama ini, sekarang main batal aja gimana?? Kesempatan Ghura kafe cuma itu aja!"

"Yon tenang dulu hei—"

"Gue bakal datengin mereka, lo di sini dulu terus call Liam."

"Yon!" Andra berdiri berusaha mengejar Arion. Otomatis Zia menyingkir untuk memberi jalan papahnya keluar.

"Astaga..." Andra mengacak rambutnya frustasi.

"Om kenapa sih??" Zia mendatangi Om Andra. "Ada masalah di kafe??"

"Nggak papa."

"Bisa nggak sih kalo ditanyaiin langsung jawab bukannya nggak papa??" tanya Zia kesal. Andra jadi mengerjap bingung. "Aku juga mau tau kalian ada masalah apa!"

"Eh eh iya jangan sama marah dong..."

"Yaudah kasih tau!"

"Ituuu, ada perusahaan yang neken kontrak buat kerja sama sama papahmu di kafenya. Tapi tiba-tiba dibatalin sepihak, makanya papahmu marah."

"Terus resikonya??"

"Ya banyak Zi, itu harapan terakhir papah kamu buat balikin kerugian tahun lalu."

Zia menyerngit. "Masalah apasih?"

"Papah kamu punya banyak utang, dia juga belum gaji banyak pegawai karena kafe di kota lain bangkrut. Sekarang satu-satunya jalan dapet uang malah hilang."

Zia menutup mulutnya syok, tidak menduga ucapan Bima sepenuhnya benar. Jadi ini kejutan yang dia maksud?

"Papah punya utang karena apa?" tanya Zia berusaha menahan tangis.

"Ha?" Andra menggaruk rambutnya bingung, Arion akan marah jika diberitahu. "Sebenernya... biaya operasi mamah kamu dulu mahal banget. Papah kamu utang di bank sampe sekarang,"

"Astaga..." lirih Zia.

"Kalo investor yang ini bener bener ngebatalin kontrak, papah kamu nggak bisa dapet dana."

"Tapi kan kafe masih jalan??"

"Bisa ngandelin apa sih Zi dari kafe yang penghasilannya nggak bisa ditentuiin?" tanya Andra membungkam Zia.

"Tanya aja sama Arion sendiri. Kalo saya ambil investor papah kamu, dalam sekejab kafenya bangkrut."

"Terus solusinya gimana dong???" tanya Zia berusaha mengejar Om Andra yang buru-buru keluar.

"Susah nyari solusi!" teriak Om Andra sambil masuk ke dalam mobil.

Zia jadi berdecak jengkel, menatap mobil Om Andra yang baru saja keluar. Ia jadi menggigit kukunya panik, bingung harus melakukan apa.

Ia kemudian menunduk saat mendapat sebuah telfon membuatnya mengangkat panggilan tersebut.


"Gimana, suka nggak sama kejutannya?"


Little Promise ( AS 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang