Di mana ada Nathan, di situ ada Zia.
Nathan tidak bisa melepas Zia, itulah masalahnya. Berada di samping cewek itu sebagai sosok abang karena sudah berjanji dengan Om Arion tanpa berniat mengingkarinya.
Tapi Nathan lupa, Zia memandangnya lebih dari...
pada ga ngeh ya, di partt sebelumnya aku munculin cast AS 4 hehehe, wajib baca ya kalo AS 3 selesai
8. pekara balikan
"iya gue salah, dan bakal selalu salah karena kalian cuma nilai dari sudut pandang orang lain..." -- Nathan
"Zi, gue bukannya apa ya, tau kok lo sahabatnya Nathan tapi bisa kan hargaiin perasaan orang?"
"Kalian di belakang selalu gini apa gimana nih gue nggak paham."
"Dia yang nempel dia yang ngambek."
"Kita balikan satu bulan lebih."
Zia menepis tangan Nathan, lalu menatap sesaat Yohana sebelum berlari kecil pergi dari sana. Menekuk bawah bibirnya sambil menahan tangis. Mengabaikan Nathan yang terus memanggil namanya.
"Zi!"
"Dah lah, Nath."
"Dengerin dulu, Zi. Jangan childish gini."
Zia berhenti, perlahan berbalik badan menatap Nathan yang baru berhenti juga. "Bilang apa lo?" tanyanya sambil menyerngit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan menghela napas jengah. "Gue mau jelasin dulu alesannya."
"Tai lo!" Zia mendorong dada Nathan dengan kasar sampai langkah cowok itu termundur beberapa langkah.
Nathan melebarkan matanya tak percaya, tapi masih diam saja karena Zia bisa marah jika dia mengatakan sesuatu lagi.
"Lo ngejar gue kiraiin mau minta maaf abis temen-temen pacar lo itu ngataiin gue terang-terangan." tukas Zia sambil terkekeh sarkas.
"Ayo pulang dulu gue anter."
Zia masih memandang Nathan tak percaya, sempat-sempatnya cowok itu. "Kenapa lo nggak bilang sama gue kalo balikan sama Yohana?" Ia mendorong dada Nathan kasar. "Kenapa??!"
"Zi ah!" Nathan mencekal tangan Zia, menoleh pada orang yang terang-terangan menyaksikan mereka. Tapi Zia tak peduli dan menepis tangan Nathan.
"Sebulan ini lo ngapain aja diem doang di depan gue?" tanya Zia dengan nada ingin menangis.
"Gue nggak mau bikin ribut." jawab Nathan terdengar pasrah. "Please."
"Hah? Siapa emang yang bakal ribut? Gue?" tanya Zia heran. Lalu membuang muka dengan kesal.
Nathan jadi makin terdiam.
"Nath, lo berkali-kali punya pacar emang gue pernah ganggu kalian? Hah? Serius nanya," tanya Zia. "Cuma dulu-dulu doang kan pas SMP?"
"Gue sama Yohana balikan karena—"
"Gue nggak peduli anjrit lo sama dia balikan karena apa, tapi apa susahnya sih jujur ngasih tau??"bentaknya.
