53. Ttd_Austin♡

20 2 0
                                    


Senja baru pulang, sekitar jam tiga sore. Kakinya turun dari taksi yang ia pesan. Pandangannya sudah bisa melihat motor Austin terparkir di halaman rumahnya. Kakinya melangkah masuk, dan menemukan langsung si pemilik nya tengah duduk di sofa ruang tengah.

Austin yang baru melihat Senja datang langsung berdiri dan menghampirinya.

"Lo darimana aja? Kok baru pulang?" Tanyanya--terdengar sekali nada khawatirnya. "Kenapa gak bilang dulu sama gue kalo mau pulang duluan, kan bisa gue anterin." Sambungnya.


Senja masih tidak menanggapi pertanyaan yang Austin lontarkan padanya, bahkan tidak ada ekspresi apapun dari raut wajahnya.

"Aku cape. Mau istirahat."

Setelah mengucapkan itu, si gadis langsung berlalu pergi ke kamarnya untuk meninggalkan Austin dengan banyak tanda tanya di hatinya.

Pintu kamar di tutup. Tubuhnya berdiri di balik pintu. Ia masih bisa mendengar samar percakapan singkat antara Mamanya dan Austin.

"Loh. Tadi tante denger dari dapur ada suaranya Senja. Ke mana anaknya sekarang?"

"Senja langsung istirahat ke kamarnya tante."

"Loh ... Kok malah langsung masuk ke kamarnya."

"Gak papa tante. Kalo gitu, Austin pulang aja."

"Yaudah kalo gitu. Mungkin Senja lagi kecapean? Lain kali kamu masih bisa mampir main."

"Iya gak papa tante, Austin pamit."

"Iya, hati-hati."

Senja sudah tak bisa lagi mendengar suara Austin. Namun kemudian telinganya bisa mendengar suara deru motor yang mulai pergi.

Mulutnya menghembuskan napas secara kasar, dan berjalan ke arah balkon kamar. Otaknya benar-benar membutuhkan udara segar untuk masuk ke dalam paru-parunya yang sesak.

"Sakit hati sih. Tapi harus gimana lagi?"

Tangannya menggenggam erat pagar balkon, mencoba menjernihkan pikirannya yang sedang kusut.

***

Hari ini, si gadis masih harus datang ke sekolah--katanya akan di latih untuk acara Graduation nanti. Seperti geladi resik? Yah semacam itu lah.

"Ini masih lama gak sih nunggu Miss Lila, nya?"

Senja bertanya karena mulai merasa bosan menunggu. Pasalnya, Miss Lila--orang yang akan melatih untuk acara Graduation--belum kunjung datang. Semua murid sudah menunggu kehadirannya hampir dua jam.

"Gak tahu. Sabar aja deh, nanti juga datang." Ucap Dania memberi semangat.

Setengah jam kemudian, Miss Lila juga masih belum kunjung menampakkan batang heels nya sama sekali. Namun ada seseorang yang datang--suruhan Miss Lila, kah?


"Maaf semuanya. Sepertinya latihan gladi bersih pagi ini di batalkan." Ucapnya berhasil membuat seluruh murid mendesah kecewa.

Menunggu Senja (End)Where stories live. Discover now