Cased up

235 20 7
                                    

Setelah kejadian dimana Vania memaksa Dereck untuk resign dari tempatnya bekerja, semuanya pun berjalan sesuai dengan keinginan Vania. Dereck benar-benar datang ke Wilson Group dan itu berarti temannya itu sudah mengundurkan diri.

Tentu Vania sangat senang dan lega dengan kenyataan itu. Setidaknya, sebagian dari rencananya bisa dimulai sekarang. Sudah satu minggu setelah kejadian itu dan Vania belum melakukan rencana intinya. Menurutnya, ia harus bersabar untuk bisa mencari waktu yang tepat karena hal ini akan semakin menarik bila ia mengingat bukan hanya satu musuh saja yang tumbang tapi ada lebih dari satu.

Membayangkan hal itu mampu membuat Vania tertawa sendiri. Ia sangat senang dan bangga dengan dirinya sendiri. Semuanya masih berjalan sesuai dengan harapan. Pert Corp sama sekali tidak curiga karena mereka merasa aman. Apalagi setelah kepergian Dereck dari kantor berita lamanya. Semua orang suruh Ma'am Delvign sudah berhenti mengikuti Dereck dan pacarnya. Walau begitu, Vania menyuruh beberapa orang suruhannya untuk tetap mengawasi pergerakan musuhnya hanya untuk berjaga-jaga.

Sangat bersyukur pulalah dirinya karena sampai saat ini tidak ada yang mengetahui identitasnya sebagai seorang Wilson. Kalau ditanya kenapa, maka itu adalah egonya sendiri sebagai seorang Vania yang tidak ingin mendapatkan segala sesuatu tanpa usaha jerih payahnya tanpa bantuan nama belakangnya. Tentu hal ini pernah menjadi perdebatan keluarga, tapi akhirnya kedua orangtuanya setuju dan menutupi identitas putri bungsu Wilson sampai saat ini.

Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui identitasnya sebagai seorang Wilson. Tapi hal ini pula yang menjadi kartu ASnya untuk melancarkan segala rencananya. Kenyataan bahwa identitasnya tidak diketahui oleh kantor beritanya dahulu dan segala kolega bisnis papanya meembuat dirinya bisa bergerak sebebas apapun di dalam bayangan.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dan itu membuat Vania tersadar dari khayalannya. Diberi perintahnya untuk masuk dan Derecklah yang muncul dari pintu itu. Melihat temannya itu, Vania memasang senyuman terbaiknya.

"Aloha teman kesayanganku!" ujar Vania menyapa Dereck yang menatapnya malas sambil membawa sebuah amplop cokelat.

Tak berniat untuk menjawab, Dereck berjalan menghampiri Vania dan memberikan amplop cokelat tersebut kepada Vania.

"Nih, sesuai permintaan nona Wilson. Semua foto si Jared Pert sama keluarga York pas ketemuan di The Loon. Di situ juga ada foto si Jared Pert ketemuan sama Hans York di Australia bulan lalu. Dari semua nara sumber dan juga koneksi gue, pas mereka di The Loon, mereka masuk private room yang di jam tujuh malam dan keluar dari ruangan jam sembilan malam. Ada anak keluarga York juga yang ikut hadir, kalau enggak salah itu dia model utama York. Trus pas mereka ada di Australia, mereka cuman sempet singgah ke daerah Melbourne dua hari trus balik ke Sidney. Dan di situ dua-duanya ketemuan sama orang yang namanya Patrick Hamston. Sesuai info yang gue dapet, si Patrick ini salah satu germo yang punya tanah di Melbourne. Dia juga punya track kriminal. Tahun 2005, pernah raped anak yang umurnya 13-15 tahun sebanyak sepuluh anak. Dan baru kemarin di tahun 2018 kabarnya dia sempet mau ditangkep lagi karena jadi tersangka kasus pelecehan anak di bawah umur, tapi ada pengacara yang ngebela dia dan dia akhirnya enggak dinyatakan bersalah."

Setelah Dereck menjelaskan semuanya itu, Vania langsung menganggukan kepalanya.

Ternyata selain licik, mereka juga sangat kotor –batin Vania.

Vania pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Dereck,.

"Okay, menurut gue ini semua udah cukup. Gue rencana pengen buat hadiah kejutan ini lusa, jadi siap-siap aja. Oh iya, besok temenin gue ke pihak kepolisian buat ngajuin gugatannya sekalian ngajuin bukti-buktinya," ucap Vania sambil mengedipkan matanya ke arah Dereck.

CRAZY PATIENT ✔ (Fin)Where stories live. Discover now