Ch. 23

573 88 7
                                    

Jika seseorang bertanya mengenai perasaanku saat ini, aku tidak yakin akankah aku dapat menjawabnya dengan benar atau tidak, mengingat perasaanku saat ini begitu bercampur aduk. Senang... aku merasa senang karena aku dapat kembali bertemu dengan Travis dan meluruskan permasalahan kami sebelumnya... Namun, di sisi lain ada perasaan kecewa dalam diriku karena tidak bisa menahan diri dan melanggar perjanjianku dengan Bianca.

Seseorang pernah mengatakan, jangan terlalu memikirkan hal-hal yang akan terjadi nanti, pikirkan saja apa yang bisa kau lakukan sekarang ini. Ya... aku ingin melakukannya, jika saja aku tidak memiliki janji pada Bianca. Beberapa orang mungkin tidak peduli dengan itu, tetapi aku begitu memikirkannya, karena ini semua menyangkut sesuatu yang begitu berharga untukku, menyangkut Travis dan keluarganya.

"Anniemarie?" panggilan Travis menyadarkanku.

Setelah ciuman yang terjadi di antara kami, kami bertingkah layaknya anak SMP yang baru pertama kali menyukai seseorang. Kami merasa malu satu sama lain dan menjadi sedikit kaku. Hal ini mungkin terjadi karena perasaan kami yang benar-benar tulus, tanpa didasari perasaan lain, seperti nafsu semata, yang kebanyakan dimiliki orang-orang seusia kami.

"Emm?" jawabku bergumam.

"Kita sudah sampai sejak delapan menit yang lalu." Sejenak aku mengedarkan pandanganku dan mendapati jika kami telah berada di sekitaran rumah Travis.

Rasanya aku masih tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk menghadapi Bianca. Beberapa hari lalu aku mengatakan padanya untuk tidak perlu khawatir karena aku akan menjauh dari putranya, dan sekarang aku tidak bisa menjaga ucapanku itu. Aku tidak ingin membuat hubungan mereka memburuk, tetapi aku tidak tahu apa aku bisa menghindarkan hal itu dari mereka.

"Kita harus turun dan bertemu Ibu, ia pasti merindukanmu."

Aku tidak tahu apa Travis mencoba untuk membuatku nyaman setelah permasalahanku dengan keluarganya ataukah Bianca tidak pernah mengatakan pada Travis jika sebelumnya kami pernah berada pada pembicaraan yang intinya adalah aku harus pergi dari kehidupan keluarga mereka.

"Nana... dia juga pasti merindukanmu." Travis mengatakannya tanpa menatap padaku, sepertinya ia masih merasa malu dengan tindakan apa yang dilakukannya padaku.

Oh, sungguh aku juga begitu merindukan Nana. Namun, apakah ini adalah ide yang bagus untukku bertemu dengannya saat ini?

"Anniemarie?"

Aku tidak sadar jika sekali lagi, aku sudah melamunkan hal itu cukup lama hingga membuat Travis memanggil namaku beberapa kali dan aku masih belum memiliki jawaban untuk keputusanku menemui Bianca atau tidak. Bolehkah aku mengikuti perkataan orang untuk memikirkan apa yang bisa kulakukan sekarang dan tidak memikirkan apa yang akan terjadi nantinya? Tetapi pertanyaan selanjutnya yang muncul di benakku adalah apakah aku akan sanggup menerima konsekuensi apa yang harus kuterima selanjutnya?

Hidup dengan dibenci orang lain mungkin bukan suatu hal besar untukku, tetapi dibenci oleh orang yang pernah dekat dan begitu berarti untukku, itu tentu akan sangat sulit untuk dijalani bukan?

"Anniemarie?" Travis kembali memanggil namaku, membuatku tersenyum menanggapinya, dan sepertinya senyumku itu diartikan sebagai jawaban persetujuan olehnya karena selanjutnya ia sudah berdiri keluar dari mobilku dan membukakan pintu untukku.

Travis tersenyum, sesuatu yang jarang dilakukan olehnya. Ia mungkin tampak begitu senang karena akhirnya dapat mempertemukanku dengan keluarganya tanpa tahu jika aku dan keluarganya memiliki permasalahan lain... memiliki perjanjian lain mengenai dirinya.

Aku berjalan di belakang tubuh tinggi Travis, dan ia beberapa kali memelankan laju langkahnya untuk menyamakan posisinya denganku.

Aku merasa ragu untuk kembali bertemu dengan Bianca... tetapi aku tidak ingin ia mengetahui pertemuanku dan Travis dari orang lain atau tanpa penjelasan kami dan pada akhirnya membuat kami semua akan lebih terluka di kemudian hari.

Travis Mason [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang