Athalla terdiam. Aleta merasa ada yang aneh dengan tingkah Athalla, Aleta menatap mata tajam Athalla.

"Kenapa?"

Athalla diam beberapa saat, setelah itu membalas tatapan Aleta. "Semalam kemana?"

"Hah?" Tanya Aleta tak mengerti.

Athalla menghembuskan nafas pelan, "kenapa kamu kayak ngehindar?"

Aleta yang mulai paham dengan arah pembicaraan Athalla langsung menundukkan kepalanya, sebisa mungkin menghindari tatapan menyelidik Athalla.

"Nggak kok," jawab Aleta seadaanya.

"Kemana semalam?" Tanya Athalla lagi.

"A...aku dirumah," jawab Aleta gugup merasa dipojokkan.

Athalla mengangkat dagu Aleta supaya dia bisa melihat ekspresi gadis yang sekarang tertunduk. "Kenapa nggak angkat pas aku nelfon?"

"Aku ketiduran terus ponselnya aku silent," ucap Aleta berusaha tenang.

Athalla memejamkan matanya, Aleta bisa merasakan aura tak bersahabat dari Athalla. "Kenapa bohong?"

"Hah?" Respon Aleta membuat Athalla mengepalkan tangannya.

"Gue nggak percaya sama lo lagi Al," tegas Athalla lalu meninggalkan Aleta.

Aleta terkejut dengan respon Athalla langsung berteriak memanggil pria itu, "Ath!"

"Athalla tunggu!" Panggil Aleta yang tak digubris oleh Athalla.

"A..aku bisa jelasin," ucap Aleta yang sekarang merasa bersalah.

Aleta berjalan gontai saat memasuki rumahnya. Air mata yang sedari tadi ditahan sekarang memupuk dalam matanya. Sekali kedip air mata itu akan jatuh turun. Rasanya sangat sakit saat orang yang kita sayang menjauhi kita.

Aleta merebahkan tubuhnya, matanya menatap langit-langit kamar. Apakah dia salah? Dia hanya tidak ingin Athalla mendapat masalah jika berada didekatnya. Tapi dia juga tidak sanggup jika Athalla menjauh darinya. Jadi dia harus apa?


🍃🍃🍃

Athalla menatap layar ponselnya dengan diam, disana terdapat foto kekasihnya bersama seseorang.

"Kak?"

Athalla tersentak saat sebuah tangan mengusap rambutnya dengan lembut.

"Bunda? Ngapain?"

Hanna tersenyum mendengar ucapan putranya.

"Harusnya Bunda yang nanya, kakak lagi ngapain malem-malem di dapur?"

Athalla menggaruk tengkuknya, "eh tadi abis ngambil minum, haus."

Hanna tersenyum lalu menarik kursi membuat Athalla tersenyum. "Kakak ada masalah?"

"Enggak ada Bun," Athalla menggelengkan kepalanya.

Hanna tersenyum lembut sambil mengusap rambut Athalla dengan sayang, "nggak kerasa ya anak Bunda udah gede aja, padahal kemarin masih Bunda timang-timang," ucap Bunda sambil terkekeh geli. "Kalo ada apa-apa jangan sungkan buat bicara sama bunda ya," ucap Hanna tersenyum lalu hendak bangkit dari duduknya.

ALETA (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant