Bagian Empatpuluh Delapan

340 61 15
                                    

Karena kemaren aku lupa kasih tau, jadi kali ini mau bilang di chapter ini, hehe maaf ya.

Aku mau bilang, kalau K04 itu adalah Mihee / Miya.
Kenapa? kok Mihee/Miya

Pertama, K sama dengan Kim, marga Mihee/Miya

Kedua, 04 sama dengan jumlah huruf nama asli Mihee, yaitu Miya. M, I, Y, A, ada empat.

Jadi, untuk konflik di cerita Monodrama, semuanya udah tuntas dan selesai. Chanpter kemarin adalah klimaks nya, dan sekarang sisa menentukan ending saja.

Tenang, ending udah jadi dan sisa aku tulis bonus chapter aja. Tapi, kayaknya nggak bakal bisa jadi cepet karena bener bener sibuk banget dan otakku mentok.

Yaudah itu aja, dan sekatang happy reading this chapter!

PLAYING LAGU YA REKOMEN BGT
Nadin Amizah - Sorai

• • •

Desiran ombak terdengar menemani kesunyian yang ada. Cuaca yang tadinya cerah, lambat laun menjadi gelap ketika awan hitam mulai mendekat, memberi tanda jika sebenatar lagi hujan akan turun jatuh ke bumi.

Langkah seseorang dengan celana hitam yang dipadukan mantel cokelat panjang berjalan mendekat ke arah bibir pantai, ditangannya juga sudah ada empat puluh delapan tangkai bunga mawar putih.

Rambut coklatnya berantakan terbawa angin pantai, walaupun ia sudah memakai baret pemberian seseorang, tapi nyatanya itu tak memungkinkan jika rambut itu tak terbawa kebelakang.

Satu yang ia rasakan ketika telapak kakinya menyentuh air pantai, yaitu dingin.

Senyum tipisnya terbentuk karena mengingat kenangan, namun tak lama air matanya meluncur karena kenangan itu sendiri.

Kepalanya yang tadinya tertunduk kini terangkat, menatap pantai sepi yang berada di negara kelahirannya ini.

"Sudah bulan ke empat saja ya, Baek?"

• • •

Tak lama setelah tubuh Baekhyun di masukan kedalam ambulance yang membawa tubuh lelaki itu ke rumah sakit terdekat, Naeun, Jaehyun dan juga Alice langsung menyusul.

Walaupun sedikit membutuhkan waktu yang lama untuk meminjam mobil yang ada disana dikarenaka mobil yang mereka sewa entah terparkir dimana.

Dan kini, mereka sudah sampai di rumah sakit yang Baekhyun tempati.

Naeun langsung berlari, mencari dan bertanya kepada setiap suster dimana letak yang dibawakan oleh ambulance kesini.

Setelah mendapatkannya, wanita itu langsung berlari dengan wajah paniknya. Bahkan menghiraukan bagaimana kondisi wajahnya saat ini atau bahkan pakaiannya yang sedikit terkena darah Baekhyun, karena pikirannya kini hanya ada terfokus pada seseorang.

Hanya Baekhyun, Baekhyun dan Baekhyun.

"Pa, Alice takut." Lirih Alice yang digendong oleh Jaehyun.

"Jangan takut, Daddy Alice tidak akan kenapa-kenapa." Ucapnya dengan kaki yang mengekori langkah Naeun yang berada di depannya.

Kaki Naeun berhenti ketika tubuhnya sudah masuk kedalam ruangan yang dimana dihadapannya, ada pintu besar yang terdapat lampu berwarna merah menyala.

Monodrama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang