Bagian Duapuluh Delapan

446 94 37
                                    

Naeun panik. Bukan main. Setelah Naeun berteriak semuanya langsung mencari keberadaan Alice, bahkan tak segan untuk meninggalkan koper bawaan mereka begitu saja.

Karna, Alice sangat penting bagi semuanya.

Sudah satu jam mungkin ketiga manusia itu berlarian mencari Alice yang belum juga terlihat.

Dan sudah tiga puluh menit juga Naeun, Jaehyun dan Alice tertinggal pesawat.

Wajah panik Naeun masih tercetak jelas diwajahnya, ia sempat ingin pingsan namun tidak jadi karna paniknya melebihi ia kehilangan dompetnya.

"Kau dimana Alice..." Lirih Naeun berputar ditengah kerumunan bandara Incheon yang ramai.

Naeun berlari kecil saat melihat Jaehyun yang berjalan mendekat kearahnya. Wanita itu menarik kerah baju Jaehyun, "Dimana Alice? kau menemukannya?"

Dengan dada yang kembang kembus Jaehyun menggeleng pelan. Membuat kaki Naeun lemas seketika, jika saja Jaehyun tidak langsung menangkap tubuh Naeun, mungkin wanita itu sudah jatuh ke lantai marmer bandara.

"Alice..."

"Kita tunggu Baekhyun kembali. Aku yakin ia dapat menemukan keberadaan Alice."

Air mata Naeun jatuh, "Maafkan Mommy..."  

• • •

Baekhyun berjalan cepat dengan mata yang melihat kesekitar. Semua sudut bandara ia cek satu persatu. Baekhyun juga meminta tolong kepada tempat informasi dan mengumumkan ciri-ciri anaknya, Alice.

Sudah berapa kali putaran Baekhyun mencari Alice? mungkin lebih dari tiga. Toilet perempuan bahkan Baekhyun masuki untuk memastikan adanya Alice atau tidak.

Baekhyun memberhentikan langkahnya. Berdecak pelan sambil berkecak pinggang, ia tidak bisa menyangka Alice akan hilang di hari pertama dan terakhir keduanya baru saling berbicara.

Tuhan, mengapa kau sangat jahat padaku?

Apakah Baekhyun tidak boleh bahagia sehari saja. Bahagia dengan para manusia yang berharga dihidupnya. Jika memang Naeun tidak bisa, maka tolong Alice saja, tapi mengapa rasanya dunia sangat mempermainkan Baekhyun?

Apakah Baekhyun tidak berhak bahagia?

Apakah ini hukuman?

Atau apa?"

"Alice, jangan buat Daddy sedih, dimana kau?" Gumam Baekhyun.

Setelah mengatakan itupun Baekhyun langsung melangkahkan kakinya kembali. Tapi belum saja mengambil langkah tiga kali, ia sudah mendengar suara Alice yang memanggilnya.

"Daddy!"

Baekhyun menoleh. Mencari keberadaan Alice yang ternyata berada di belakangnya, lumayan jauh namun dengan cepat Baekhyun langsung berlari dan memeluk anaknya.

"Astaga Alice, kau habis dari mana?"

Baekhyun melepaskan pelukan itu, ia meraba wajah Alice, memastikan anak itu tidak apa-apa, "Kau tak apa kan? ada yang terluka? siapa yang mengajakmu pergi?"

Alice terkekeh, "Alice tidak apa-apa Dad. Lagi pula yang mengajak Alice adalah teman Mommy dan Daddy."

Alis Baekhyun menyatu, "Siapa namanya?"

Alice menaikan kedua bahunya, "Ia tidak memberitahukan Alice, tapi ia memakai kacamata hitam."

"Ia juga baik, membelikan Alice ice cream dan meminjamkan mainan mobil," Lanjutnya.

Monodrama ✔️Where stories live. Discover now