Bagian Tujuh belas

576 96 14
                                    

"Mommy tidak pernah mengajarkanmu untuk asal pergi tanpa izin Mommy lebih dahulu Alice!"

"Kalau dirimu hilang bagaimana?"

"Kalau seperti ini caranya lebih baik kita pulang lebih cepat ke Prancis!"

Bentak Naeun sesampai di penginapan. Membuat Alice langsung menangis dengan sekejap, bahkan air matanya sudah deras seperti hujan.

"Naeun" Tegur Jaehyun yang sekarang sudah memeluk Alice kedalam dekapannya. Membuat anak kecil itu menangis didekapan Jaehyun.

Jaehyun berdiri sambil menggendong Alice. Matanya tak lepas dari Naeun yang sedang mengacak rambutnya. Jaehyun tahu Naeun sedang stress karna kini mereka sedang berada di Seoul, wanita itu cemas dengan masalah di masa lalunya.

Jaehyun juga ikut terkejut saat Naeun membentak Alice. Dari awal Alice lahir, Naeun tidak pernah membentak anak kecil itu. Ini adalah kali pertama Naeun membentak serta berseru kencang hingga membuat Alice menangis.

"Alice tidak salah. Ia masih kecil, jangan membentaknya" Ucap Jaehyun halus sambil menenangkan Alice yang masih saja menangis.

Naeun menghela nafas berat. Maniknya terpejam sesaat sebelum akhirnya melangkah pergi memasuki kamar. Menyisakan Jaehyun yang menatap pintu kamar yang ditutup oleh Naeun.

"Sudah Alice jangan menangis"

Jaehyun mengelus rambut panjang berwarna coklat terang persis seperti Ibunya.

"Alice salah ya Pa?" Lirih Alice terbata karna isakan yang masih keluar dibibir kecilnya.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Tidak. Alice tidak salah, Mommy hanya sedang kalut dan stress saja. Alice memaafkan Mommy, kan?"

Alice menganggukan kepalanya, tangisannya sudah mereda walaupun isakan kecil masih keluar.

Jaehyun menjauhkan tubuhnya dari Alice. Memberikan senyum manisnya sebelum akhirnya tangannya terulur untuk menghapus bekas air mata yang berbekas di pipi Alice.

"Ayo kita ke kamar, sudah malam, Alice harus tidur. Papa akan nyanyikan lagu sampai Alice tertidur"

Perkataan Jaehyun hanya dibalas anggukan oleh Alice yang sedang mengucek kedua matanya. Sehabis itupun Jaehyun berdiri dengan senyum yang masih tercetak disana, menggenggam tangan kecil Alice dan pergi menuju kamar penginapan anaknya itu.

• • •

Pintu yang tadinya tertutup lama-lama terbuka pelan, menandakan ada seseorang yang masuk kedalam ruangan yang minim cahaya. Walaupun begitu, itensi Jaehyun masih bisa menangkap siluet Naeun yang terbaring sambil menatap jendela yang tidak ditutup, menampilkan indahnya pemandangan malam kota Seoul.

Jaehyun menghela nafasnya sebelum akhirnya menutup pintu kamar dan berjalan pelan menuju ranjang, terduduk di sisi ranjang dengan mata yang tak terputus dari Naeun yang membalakanginya.

Untuk yang kedua kalinya Jaehyun menghela nafasnya. Bangkit dari duduknya dan masuk kedalam salah satu bilik kamar mandi yang terdapat dikamar itu.

Mendengar pintu kamar mandi tertutup, Naeun langsung memutar tubuhnya. Menatap pintu kamar mandi itu dengan rasa menyesal. Namun tak lama, wanita itu langsung mengubah posisinya seperti semula.

Monodrama ✔️Where stories live. Discover now