Bagian Delapan belas

545 96 11
                                    

"Yeoboseyo?"

Baekhyun langsung berdiri saat suara nada deringnya berganti dengan suara berat lelaki yang tak lain adalah Lucas.

"Apakah kita bisa bertemu hari ini?"

Baekhyun memejamkan matanya. Takut-takut kalau Lucas menolak ajakannya untuk bertemu. Karna sungguh, Baekhyun membutuhkan informasi keluarga Naeun yang mungkin diketahui oleh Lucas.

"Untuk apa dan mengapa dadakan seperti ini?"

Baekhyun beranjak dari duduknya. Kakinya tidak bisa diam, membuatnya kini berputar kesana-kemari sambil memenggam benda persegi panjang yang ditaruh ditelinganya.

"Aku hanya ingin bertanya sesuatu yang cukup penting bagiku,"

Baekhyun menghela nafasnya pelan, "Apakah kau bisa? kalau tak bisa juga tidak apa, aku tidak memaksa"

"Baiklah. Kau harus bersyukur karna pekerjaanku sedang tidak banyak"

Senyum Baekhyun menggembang, "Terimakasih"

"Jadi, dimana kita akan bertemu?"

"Akan aku berikan alamatnya di pesan. Sekali lagi terimakasih, akan kumatikan sambungan telepon ini dan secepatnya aku akan datang"

Setelah mengatakan itu, Lucas langsung memutuskan sambungan teleponnya lebih dulu. Hal itu juga tidak ditanggapi serius dengan Baekhyun.

Baekhyun langsung mengirimkan alamat tempat kedua lelaki itu akan bertemu nanti. Selesai mengirimkan lokasinya pada Lucas, Baekhyun langsung bergegas mengambil tuxedo dan memakainya. Tidak lupa untuk memanggil Mihee untuk masuk kedalam ruangannya.

"Ada apa Tuan?"

Mihee berdiri didepan Baekhyun yang sekarang sedang membenarkan dasinya. Kakinya melangkah mendekat kearah Baekhyun, membantu atasannya itu untuk memasangkan dasi yang berantakan.

"Terimakasih Mihee"

"Sudah tugasku Tuan"

"Ahh aku hampir lupa. Tolong kerjakan sisa pekerjaan yang ada, aku ingin keluar sebentar. Tolong juga untuk menghubungi Ten, tolong siapkan mobil untuku"

"Apakah ada lagi yang bisa saya bantu Tuan?"

"Tidak ada. Sekali lagi terimakasih, aku pergi dulu"

Baekhyun langsung mengambil langkah santai keluar. Meninggalkan Mihee yang sekarang sudah menghubungi Ten seperti apa yang dikatakan Baekhyun.

Baekhyun sesekali tersenyum atau mengamggukan kecil kepalanya saat beberapa karyawan yang bekerja memberikan salam kepadanya. Langkah Baekhyun yang gagah dan tegap membuat kesan lebih tegas, ditambah lagi dengan sepatu pantofel hotam mengkilap yang menjadikan Baekhyun benar-benar lelaki idaman para karyawan wanita dikantornya sendiri.

Kakinya kini sudah sampai didepan lobby kantornya. Menuruni tangga dengan cepat dan langsung masuk kedalam mobilnya.

"Biar aku sendiri yang menyetir. Aku akan pergi sendiri, jadi terimakasih" Ucap Baekhyun kepada Ten sebelum akhirnya benar-benar memasukan tubuhnya kedalam mobil hitamnya.

Baekhyun menghela nafasnya. Tersenyum kecil sebelum akhirnya menarik pedal gas dan pergi dari lingkungan kantornya.

• • •

"Papa ayo kita jalan-jalan" Alice masih saja berusaha untuk merujuk Jaehyun yang sedang tertidur diatas kasurnya.

Jaehyun sebenarnya sudah bangun sedari tadi. Namun tubuhnya sangat amat malas untuk beranjak dari kasur, bahkan dibawa untuk ke toilet pun Jaehyun malas. Dan sekarang, Alice sedang menarik-narik baju piyamanya agar bisa jalan-jalan lagi.

Monodrama ✔️Where stories live. Discover now