Bagian Delapan

772 117 15
                                    


Paris, Kamis 12 September.

Manik matanya menatap pemandangan menara Eiffel yang sudah dibangun sejak lama yaitu pada tahun 1887 dan dibuka resmi pada tanggal 31 Maret 1889

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Manik matanya menatap pemandangan menara Eiffel yang sudah dibangun sejak lama yaitu pada tahun 1887 dan dibuka resmi pada tanggal 31 Maret 1889. Matanya yang awalnya menatap menara berbobot 7.300 ton itu lama-lama terpejam, menikmati angin malam yang menerpa kulitnya.

Hanya ada suara bising kendaraan yang masih terdengar di pendengaran wanita itu, selebihnya semuanya kosong dan hampa. Entah hanya ia yang merasakan atau memang kenyataannya seperti itu.

Semenjak kejadian 4 tahun lalu dirinya juga sudah merasa lebih baik walaupun masih teringat bayang masa lalu sampai saat ini. Ia juga memiliki banyak pengalaman yang bisa menambah wawasannya salah satunya adalah,

Semesta mempunyai caranya sendiri untuk memisahkan atau menyatukan.

Entah secara langsung atau tidak kita mengetahuinya, namun sekarang ia sudah bisa mengerti.

• • •

Empat tahun yang lalu Naeun sedang berada di kampus bersama dengan Lucas itu yang selalu menemani dirinya yang masih merasa terpuruk.

Matanya selalu menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Hidupnya layaknya hancur namun sebenarnya tidak. Ia tidak ingin semua ini terjadi tapi ia juga tidak ingin membunuh bayi yang berada dikandungan.

Begitu bingung hingga Naeun tidak bisa memikirkannya.

Pukulan seseorang dipundak Naeun membuatnya tersadar. Wanita itu langsung tersenyum kecil saat mengetahui jika Nara lah yang memukul pundaknya itu.

"Lucas menyuruhku datang kesini untuk menemani eonnie"

Naeun mengamgguk kecil, "Terimakasih Nara"

"Jangan berterima kasih eonnie, aku kan juga temanmu jadi itu adalah hal yang wajar"

Naeun hanya bisa tersenyum, senyum yang menutupi kerapuhannya.

"Maaf karna waktumu menjadi tersita karna Lucas yang selalu mengurusku"

Nara mengehelus pundak Naeun, mata Nara menatap manik Naeun sambil tersenyum.

"Aku sudah pernah mengatakannya eonnie. Aku juga memiliki sahabat lelaki, saat aku berada dimasa terpurukku sahabatku sudah pasti akan berada disampingku untuk menyemangati agar bangkit kembali dari keterpurukan. Sama seperti Eonnie yang diperlakukan dengan Lucas"

Entah mengapa tapi Naeun masih merasa tidak enak hati dengan wanita cantik didepannya itu. Ia menghela nafasnya panjang sambil berkata didalam hatinya, ini saatnya aku bertemu dengan dirinya.

Monodrama ✔️Where stories live. Discover now