Bagian Duapuluh Dua

554 95 25
                                    

"Kau ingin pergi kemana?"

Tanya Jaehyun saat melihat Naeun yang sudah rapih, hanya tinggal memakaikan lip balm tipis di bibir wanita itu.

"Hanya ingin pergi keluar sebentar."

"Kemana?"

"Makam kedua orang tuaku." Balasnya yang setelahnya mengoleskan lip balm tipis di bibirnya, "Sempurna!" pekiknya.

"Aku ikut kalau begitu." Jaehyun beranjak dari kasurnya, "Aku ingin meminta izin pada kedua orang tuamu."

Naeun memutar tubuhnya pelan, mendudukan dirinya dimeja kamar penginapannya. Matanya menatap Jaehyun yang sedang berdiri sambil memegang handuk putih di tangan kekarnya.

"Izin apa?"

Jaehyun menatap Naeun menantang, mengubah posisinya untuk berhadapan dengan wanita Kwan yang sekarang sudah memasang ekspresi menggodanya.

"Menurutmu?"

"Entahlah, aku tidak tahu."

Jaehyun berjalan mendekat, menipis jarak antar mereka, dan berhenti tepat didepan Naeun. Kepalanya mendekat pada telinga Naeun, sebelum akhirnya berbisik.

"Tentu saja izin untuk menjaga dirimu dan menjadikan kau Mrs. Jung, sweetheart." Bisiknya, lalu menaruh kedua tangannya pada pinggang Naeun.

"Benarkah?"

Lelaki itu menganggukan kepalanya saat Naeun mengalungkan tangannya pada lehernya.

"Apakah kau yakin?"

Jaehyun berdecak, "Mengapa kau sangat suka menggoda diriku?"

Naeun tertawa kecil, masih dengan posisi semula. Jaehyun yang memeluk pinggangnya dan Naeun yang mengalungkan lengannya di leher Jaehyun. Tak lupa jarah tipis mereka.

"Aku juga tidak mengerti. Tapi, jika kau ingin tahu, menggoda dirimu sangatlah menyenangkan."

"Apalagi saat telingamu berubah menjadi merah."

Tawa Naeun pecah. Namun baru sebentar tertawa, Naeun sudah dibuat terdiam karna wajah Jaehyun mendekat hingga deru nafasnya terdengar, bahkan terasa di kulit Naeun.

Jaehyun kembali mendekatkan kepalanya pelan, membuat Naeun otomatis memejamkan matanya.

"Mengapa kau memejamkan matamu? kau sangat ingin ku cium ya?"

Mendengar itu, Naeun otomatis membuka matanya. Melihat tawa Jaehyun, semakin membuatnya menjadi malu. Bagaimana tidak?

"Aishh kau ini!" Serunya sebelum akhirnya memukul lengan Jaehyun berkali-kali.

"Astaga, wajahmu memerah" Ucap Jaehyun disela tawanya, membuat Naeun memberikan pukulan dilengannya sedikit lebih kencang.

"Menyebalkan!"

"Siapa?"

"Kau!"

"Aku?"

"Iya memangnya siapa lagi!" Seru Naeun murka, namun tetap saja dibalas kekehan oleh pria bermarga Jung itu.

"Baiklah, kali ini tidak bercanda." Ucap Jaehyun yang setelahnya langsung menempelkan bibirnya di atas bibir Naeun.

Jaehyun memimpin ciuman itu. Sesekali juga Jaehyun tersenyum senang disela ciumannya karna Naeun merespon dirinya.

Naeun, wanita itu hanya memejamkan matanya, ia juga membalas permainan Jaehyun. Ciuman pelan tanpa penekanan didalamnya. Membuat Naeun, sedikit nyaman.

Namun saat sedang asik berciuman, aksi keduanya harus terhenti karna mendengar pekikan suara Alice yang ternyata berdiri di ambang pintu kamar mereka.

Monodrama ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt