Bagian Empatpuluh

326 62 8
                                    

Hari ini adalah hari pertama Naeun, Baekhyun dan Jaehyun dirumah tanpa ada Alice. Sangat hampa rasanya, bahkan yang Naeun lakukan sedari tadi hanya duduk diam di atas ranjang putrinya sambil memeluk baju anak itu.

"Kau dimana Alice? Apakah kau baik-baik saja dikiar sana?"

"Mommy sangat merindukanmu."

Pintu kamar Alice terbuka pelan, memperlihatkan Jaehyun yang masuk dengan wajah tak kalah kusutnya.

"Naeun?"

Panggilan Jaehyun langsung direspon cepat oleh Naeun, bahkan ia tak segan berdiri dan berlari kecil mendekat kearah Jaehyun.

"Ada apa? Apakah Polisi sudah menemukan Alice?"

Jaehyun diam.

"Jaehyun, katakan. Alice sudah ditemukan bukan?"

Menggeleng pelan dan senyum Naeun luntur seketika. Air matanya kembali meluncur dan rasa penyesalannya kini mulai muncul kembali.

"Seharusnya aku saja yang diambil, jangan anakku."

"Mengapa ia menerorku tapi yang diambil malah Alice? Kenapa Jaehyun?" Naeun menyeka kasar air matanya. "Kalau begini caranya, maka peneror itu berhasil membunuhku dengan pelan."

"Aku tidak bisa kehilangan kalian," Naeun memejamkan matanya dan mengigit bibir bawahnya. "Alice, Kau dan Baekhyun adalah harta paling berharga didalam hidupku."

Jaehyun menarik tubuh Naeun. Memeluknya dengan dagu yang berada di kepala wnaita itu, membiarkan Naeun menangis di dalam dadanya.

Setidaknya, dengan ini bisa membuatnya sedikit tenang. Dan rasa khawatir Jaehyun sedikit berkurang.

Ting!

Pelukan itu terlepas saat suara notifikasi ponsel Naeun berbunyi. Ia menyeka air matanya sambil berjalan menuju nakas kamar Alice, mengambil ponselnya dan setelahnya menyatukan alisnya.

"Ada apa?"

"Lagi."

"Lagi?" Beo Jaehyun yang sudah berjalan mendekat kearah Naeun. "Apanya yang lagi?"

"Teror."

Satu alis Jaehyun naik, tanpa persutujuan Naeun lebih dulu ia langsung mengambil ponsel berlogo apel dari genggaman Naeun.

"Password?" Tanya Jaehyun heran.

"Password?" Tanya Jaehyun heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maksudnya?"

"Ia mengirimkan link dan kita harus memasukan password-nya."

Naeun mendekat, menatap layar ponselnya yang kini berubah hitam dengan tulisan yang tertera didalamnya.

"Ada pesan masuk."

Tanpa suruhan Naeun lebih dulu, Jaehyun sudah lebih dulu menekan notifikasi itu yang memindahkan screen ponsel itu menjadi kedalam aplikasi pesan berwarna putih biru.

Monodrama ✔️Where stories live. Discover now