Bagian Duapuluh Satu

533 94 20
                                    

Netra Naeun melihat pemandangan dari kamar penginapannya. Pikirannya masih saja menerawang atas kejadian kemarin malam. Mungkin, jika Jaehyun tidak datang ia akan lebih kacau dari ini dan yang lebih beruntungnya, Alice tidak mengatakan apapun pada Jaehyun.

Naeun menghela nafasnya pelan. Memejamkan kedua matanya, hingga terdengar deru napas seseorang dengan tangan kekarnya yang memeluk pinggang Naeun.

"Ada apa?" Bisik Jaehyun.

"Tidak, aku hanya lelah."

Naeun menggerakan tangannya. Menaruhnya diatas tangan Jaehyun, lalu menghelusnya pelan.

"Kau berbohong?"

"Tidak."

Sesudahnya hanya sunyi yang menemani keduanya. Sama-sama sibuk untuk menatap matahari yang sudah ingin terbenam, cahaya oranye terlihat, membuat lagit kota Seoul menjadi lebih indah.

"Indah."

Naeun hanya menganggukan kepalanya tanda setuju dengan ucapan Jaehyun.

"Sama seperti dirimu." Ucap Jaehyun yang setelahnya mengeratkan pelukannya dipinggang Naeun.

Naeun sedikit memutar kepalanya agar bisa menatap wajah Jaehyun, "Dimana Alice?"

"Sedang bermain ponsel diluar sana. Anak itu sepertinya kelelahan hingga tidak meneror kita untuk pergi jalan-jalan lagi."

Jaehyun terkekeh pelan. Sebelum akhirnya menaruh kepalanya di pundak Naeun dan memajukan sedikit kepalanya agar berada di sisi leher Naeun. Mengambil nafasnya dalam dan hening.

"Kau sudah makan?" Tanya Naeun parau.

Jaehyun menganggukan kepalanya, "Tadi aku beli makanan dibawah. Aku juga membelikannya untukmu, tapi hanya sedikit. Karna kita akan pergi makan malam."

Naeun memutarkan tubuhnya menghadap Jaehyun. Membuat pelukan lelaki itu dilonggarkan sedikit. Naeun menatap mata Jaehyun yang sudah menatapnya lebih dulu, tangan nya ditaruh diatas dada Jaehyun.

"Jaehyun," Panggil Naeun yang membuat Jaehyun memasang ekspresi bertanya, "Kau mencintaiku kan?"

Jaehyun menaikan alisnya, heran.

"Mengapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Kau tinggal jawab saja. Kau mencintaiku atau tidak?"

Jaehyun menarik sudut bibirnya, "Kau tahu jawabannya Naeun."

"Kau mencintaiku. Benar begitu?"

"And the answer is yes. Aku selalu mencintaimu seperti kemarin, esok dan kapanpun." Jawab Jaehyun dengan senyum kecil dan tatapan sendunya.

"Kalau begitu, please teach me to love you too." Balas Naeun dengan wajah seriusnya. Membuat Jaehyun bingung, apakah Kwan Naeun sadar mengatakannya atau tidak.

"Are you drunk?" Tanya Jaehyun yang masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Naeun.

"No Jaehyun," Naeun menggelengkan kepalanya, "I'm serious. Please teach me to love you and help me to open my heart again."

"Kau pasti sedang bercanda bukan? this is not funny Naeun. I know this is a joke."

"Bagaimana caranya memberitahumu jika ini bukanlah candaan?"

Jaehyun terdiam. Tampaknya sedikit berfikir sebelum akhirnya kembali menatap mata Naeun dengan wajah yang sama seriusnya.

"Kiss me."

Dan benar. Baru saja Jaehyun mengambil nafas setelah mengatakan itu, Naeun sudah lebih dulu menaruh bibirnya diatas bibir Jaehyun. Membuat lelaki itu terkejut bukan main. Karna biasanya, ialah yang mencium Naeun dan bukan wanita itu duluan.

Monodrama ✔️Where stories live. Discover now