43. Aneh

2.6K 212 21
                                    

Assalamualaikum semuanya. Hari ini aku double update nih. Ada yang senang gak aku up nya double?

Happy reading:)

"Lo mau beli apa Ja? Biar gue beliin," ujar Icha pada Senja.

Saat ini mereka sedang berada di toko kosmetik di dekat rumah Icha. Setiap akhir bulan Icha selalu belanja kebutuhannya. Dari mulai minyak, bedak, sampai lipstik ia beli. Ia membeli itu semua dari hasil mengumpulkan uang dari tanggal awal bulan sampai akhir bulan ditambah dengan uang orangtuanya.

"Gak usah Cha. Aku gak mau apa-apa kok," tolak Senja.

"Gak papa Ja. Lo bisa milih apapun yang lo mau. Gue beliin asli," paksa Icha.

"Gak usah Cha makasih. Kamu aja," ujar Senja.

Icha hanya menghela nafas pasrah. Ya sudahlah tidak perlu dipaksa. Kemudian Icha kembali memilih lipstik yang ada didepannya.

"Ja warna ini bagus gak?" tanya Icha pada Senja.

Icha menunjukkan sebuah lipstik berwarna merah tua.

"Gak cocok lah Cha. Tanyain aja sama Han-" Senja tidak melanjutkan ucapannya. Tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulutnya. Senja sudah terbiasa dengan perilaku Icha yang selalu menanyakan warna lipstik padanya dan Senja selalu kembali meminta persetujuan kepada Hanum.

Senja terdiam dan memasang muka sedih. "Lo pasti rindu banget kan sama Hanum?" tanya Icha pada Senja.

Senja mengangguk. "Iya, aku rindu banget sama dia. Andai dia masih mau temenan sama aku. Pasti aku seneng banget," ujar Senja.

"Lo gak marah sama dia?" tanya Icha, memastikan.

"Aku enggak marah kok sama dia," jawab Senja, jujur.

"Bukannya dia udah khianati lo?"

"Iya aku tau. Tapi bukan berarti aku lupain persahabatan kita. Dia itu udah kayak saudara aku sendiri. Gak mungkin lah aku marah sama dia," jawab Senja.

Icha tertegun dengan jawaban Senja. Jika Icha berada di posisi Senja sekarang maka ia tidak memaafkan Hanum. Tapi, hati Senja benar-benar tulus. Icha beruntung mendapatkan sahabat seperti Senja. Ia berjanji tidak akan pernah berkhianat padanya.

"Aku rindu banget bercanda bareng. Kumpul bareng. Nginap bareng. Belajar bareng. Pokoknya aku rindu semuanya, dan aku cuma mau kita kayak dulu lagi," tutur Senja sambil mengingat kejadian lampau saat semuanya baik-baik saja.

Icha memeluk tubuh mungil sahabatnya itu. "Gue juga mau kayak dulu lagi Ja," ujar Icha.

Senja membalas pelukan Senja. "Aku juga." Senja mengurai pelukannya. "Kita berdoa aja. Supaya semuanya kembali ke semula. Dan Hanum kembali lagi sama kita," ujar Senja sambil tersenyum.

"Aamiin," jawab Icha.

Lalu seseorang sedang menatap Senja dan Icha yang sedang memilih lipstik sambil tersenyum rindu dan mata yang berkaca-kaca.

"Gue juga rindu sama kalian," lirih orang itu.

Pasti tau kan siapa yang berkata seperti itu???

Keduanya lalu kembali memilih lipstik yang akan Icha beli sambil diam-diam memakaikan pada bibirnya lalu tertawa. Tapi tetap saja terasa ada yang hilang diantara mereka. Biasanya mereka selalu bertiga. Tapi ini... Ya sudahlah.

****

Setelah dari toko kosmetik. Senja dan Icha tidak langsung pulang melainkan mereka langsung ke mall karena ada yang harus Icha beli. Yaitu sebuah kacamata. Bukan kacamata minus ya tapi kacamata gaya.

Langit & Senja [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now