21. Seharian (Jadian)

4.8K 438 18
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen.

Happy reading:)

Sekarang Langit dan Senja sedang berada di pantai menikmati indahnya senja. Senja duduk sambil memeluk lututnya sedangkan Langit menyelonjorkan kakinya sambil meletakan kedua tangan di belakang.

"Lo bener gak pernah punya pacar?" tanya Langit. Membuka pembicaraan.

Senja menggeleng "Gak pernah,"

"Kenapa?"

"Gak mau patah hati lagi,"

"Emang lo pernah patah hati?" tanya Langit sedikit meledek

"Pernah lah."

"Tentang apa?"

"Bertepuk sebelah tangan," jawab Senja jujur

Langit terkekeh mendengarnya "Beneran lo?"

"Bener Lang. Jangan ngeledek aku deh," ucap Senja. Cemberut.

"Iya iya sorry," ujar Langit "Lo patah hati kapan. Sama siapa?" tanya Langit kepo

"Ihhh kamu kok kepo banget sih!" ujar Senja

"Gak papa lah. Gue kan calon masa depan lo," ujar Langit

Senja langsung tersipu malu dengan ucapan Langit tadi. Entah kenapa akhir akhir ini ia memiliki perasaan berbeda terhadap Langit. Hatinya takut kehilangan dia. Jika ia berada di dekat Langit, maka jantung Senja akan berdegup kencang. Senja selalu bertanya tanya pada hatinya apa ia sedang jatuh cinta pada Langit? Tapi ia menepis semuanya jauh jauh. Mana mungkin Langit akan membalas cintanya.

"Jadi lo pernah suka sama siapa?" tanya Langit sekali lagi

"Temen SMP. Namanya Bagas," ungkap Senja

"Sekarang lo masih suka sama dia?" tanya Langit memastikan

"Ya enggaklah. Masa iya aku masih suka sama dia. Dari dulu juga aku udah move on," tutur Senja

"Bagus deh," ucap Langit pelan tapi masih bisa didengar oleh Senja

Senja mengernyitkan keningnya "Apa yang bagus?"

"Enggak kok. Lo yang bagus hari ini. Cantik," ucap Langit

Senja terbawa perasaan dan pipinya tersipu "Apaan sih,"

Setelah itu Mereka lebih memilih kembali untuk menikmati senja yang hanya sebentar itu.

"Lo suka senja?" tanya Langit membuka suara. Tapi pandangannya lurus

"Suka banget Lang," jawab Senja antusias

Langit mengangguk angguk "Senja ngajarin kita bahwa yang indah itu hanya sebentar. Setelah kita mulai menyukainya, tapi senja malah langsung pergi ninggalin langitnya," ujar Langit membuat Senja menoleh padanya

"Itu menurut pemikiran kamu Lang," ujar Senja "Tapi menurut aku, senja itu gak akan pernah pergi. Buktinya dia selalu ada setiap hari untuk langitnya. Dia gak akan pernah pergi untuk selamanya. Hanya waktu saja yang membuat mereka berpisah. Dan hanya bertemu sebentar. Tapi besoknya senja kembali hadir untuk menghiasi langitnya," tutur Senja

"Kayak lo Ja," cetus Langit

Senja mengernyitkan keningnya heran "Maksudnya?"

"Lo selalu ada buat gue setiap hari. Akhir akhir ini lo selalu menghiasi hidup gue," ujar Langit pada Senja

"Berarti aku cuma sebentar doang dong nemenin kamu," ucap Senja

"Itu perbedaan lo sama senja yang ada dilangit. Lo gak akan pernah ninggalin orang yang udah sayang sama lo. Ucapan gue bener kan? Lo gak akan pernah ninggalin orang yang sayang sama lo?," ujar Langit

Langit & Senja [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang