29. Penghantar Tidur

3.6K 304 7
                                    

Happy reading:)

Jangan lupa voment.

"Tolong ceritakan bagaimana kronologi kejadiannya!" ujar pak polisi yang bernama Pak Toni itu pada Senja

Sekarang Senja dan Langit sedang berada di kantor polisi untuk dimintai keterangan tentang Bisma karena mereka tadi yang melaporkannya. Sebenarnya Langit tidak mau melaporkan mantan sahabatnya itu. Tapi ini sudah keterlaluan, ia harus diberi pelajaran supaya tidak membunuh orang lain lagi. Lagipula, ia tidak mau melihat Senja kenapa-kenapa nantinya.

"Biar saya saja yang menjelaskan pak. Karena saya yang melapor," ujar Bisma pada Pak Toni

"Kamu ini Langit kan? Yang waktu itu jadi saksi kasus soal perempuan yang bernama Dinda?" tanya Pak polisi setelah menyadari bahwa ia kenal dengan Langit.

Memang saat Bisma membunuh Dinda waktu itu. Langit lah yang dimintai keterangan oleh polisi karena berada di tempat kejadian. Waktu itu Bisma berhasil kabur saat polisi mencarinya. Tapi sayang, polisi tidak tau wajahnya. Makanya sampai saat ini polisi belum menemukannya. Langit sebenarnya tau bahwa Bisma lah yang melakukannya. Tapi Langit kecil tidak punya keberanian yang besar waktu itu untuk mengatakan bahwa Bisma lah yang bersalah. Langit hanya mengatakan bahwa ia hanya lewat saja dan tidak mengenal seorang pembunuh itu. Wajarlah, waktu itu Langit baru SMP.

Langit mengangguk. "Iya pak saya Langit."

"Silahkan," ujar Pak Toni mempersilahkan

"Bisma itu teman saya pak. Dia seorang pshycopat yang selama ini polisi cari. Dia yang membunuh Dinda waktu itu. Bapak waktu itu pernah nanya ke saya kan tentang Dinda karena waktu itu saya berada di TKP."

Polisi itu mengangguk "Iya saya ingat."

"Saya sudah berbohong pak. Waktu itu saya takut untuk memberitahukan semuanya. Karena saya masih kecil dan saya sangat ketakutan. Kenyataannya dia yang membunuh Dinda pak. Dan saya melihat sendiri," ungkap Langit

"Baiklah. Pernyataan kamu akan saya catat. Dan kita harus mengumpulkan bukti bukti yang sangat banyak," ujar pak polisi

"Dan kamu," tunjuk pak polisi pada Senja "Saya mau mendengar kronologi cerita kejadian tadi."

Senja mengangguk kemudian ia langsung menceritakan kejadian tadi dari pertama ia melihat Bisma membunuh orang lain sampai ia dibawa oleh Bisma menuju gudang yang ia tidak kenal sama sekali dan untungnya Langit datang menyelamatkan Senja

"Oke baiklah. Kami akan selidiki lebih lanjut tentang kasus ini. Dan terima kasih telah membantu pekerjaan polisi untuk menemukan pembunuh ini. Dan sementara Bisma akan kami tahan dulu."

"Baik pak."

****

Di mobil

"Lang? Kamu sama Bisma udah temenan lama?" tanya Senja membuka percakapan setelah mobil Langit melaju untuk pulang

"Saat SMP doang gue sama Bisma temenan." Pandangan Langit masih fokus ke depan

"Kalau Dinda itu siapa? Tadi Bisma sempet bilang sama aku. Kalau kamu ngerebut Dinda dari dia," tanya Senja ragu

Langit menoleh sebentar pada Senja dan pandangannya kembali ke depan.

"Gue gak pernah ngerebut dia dari siapapun. Tapi dia yang malah suka sama gue," ujar Langit. "Gak bisa dipungkiri sih. Kan gue tampan jadi siapapun bakal suka sama gue. Termasuk lo!" ujar Langit sedikit menyombongkan diri

Langit & Senja [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang