7. traktir

6.9K 604 37
                                    

Happy reading:)

Jangan lupa buat vote dan komen

Hari itu tiba dimana Senja dkk menjalani tes bermain basket. Senja lumayan lega karena kemarin ia sudah diajarkan oleh Langit sampai bisa. Para siswa diberi kesempatan tiga kali untuk melempar. Jika dua atau tiga bola masuk ring maka akan dinyatakan lolos.

Kini tiba saatnya nama Senja dipanggil oleh pak Dirga.

Senja yang sedang duduk langsung bangkit dan menuju lapangan. Ia menarik nafas panjang panjang lalu mengeluarkannya. Ia mengingat ingat perkataan Langit kemarin.

Lo harus fokus

Harus fokus

Fokus

Senja mengambil ancang ancang dan mulai melempar bola. Berhasil, bola pertama masuk ke dalam ring. Membuat Senja tersenyum senang dan teman temannya pun memberi sorakan.

"Semangat Jaja," teriak semua teman Senja. Memang Senja adalah orang yang paling baik di kelas ini. Banyak juga orang orang yang menyukainya karena ia begitu ramah.

Jangan senang dulu ja. Masih ada 1 lagi kalau mau lulus, batin Senja.

"Hebat banget si Jaja," ucap Hanum pada Icha tidak percaya.

"Pasti lah. Orang gue yang ngajarin," ujar Icha sambil menyombongkan diri.

Senja melempar bola kedua. Tapi sekarang tidak sesuai ekspetasi. Bola itu tidak masuk ke ring. Senja mendengus kesal sekarang hanya ada satu kali lagi kesempatan. Ia harus bisa memasukan bola.

"Lo pasti bisa Jaja," teriak teman temannya. Kelas ini memang selalu heboh, kompak dan yang paling penting selali saling mendukung.

"Lo pasti bisa Senja. Gue percaya sama Lo," ucap seseorang yang sedang menonton di lantai atas. Siapa hayo??

Senja mulai mengetuk ngetuk bola basket ke tanah. Kemudian ia memegang bola seperti yang diajarkan oleh Langit kemarin. Ia mulai melempar bola. Dan sekarang bola itu masuk ke ring membuat Senja bernafas lega.

"Yes," ucap Senja dengan penuh kemenangan.

"Bagus Senja. Kamu lulus," ucap pak Dirga membuat Senja mengembangkan senyumnya.

"Makasih pak,"

"Lo hebat Jaja," ucap Hanum setelah Senja duduk disebelahnya.

"Ya pasti lah. Gue yang ajarin" celetuk Icha "Iyakan Ja?"

"Iya Cha. Tapi ada yang ngajarin aku selain kamu sampai aku bisa kayak gini," ucap Senja yang membuat Icha dan Hanum mengerutkan keningnya.

"Siapa?" tanya keduanya serempak

"Langit," jawaban Senja membuat kedua temannya melotot tidak percaya.

"Beneran Ja?" tanya Icha

Senja mengangguk.

"Gila Lo. Berarti Lo udah sedekat itu sama Langit. Semenjak lo dicium Langit waktu itu," ucap Hanum.

"Deket gimana maksudnya?. Eh btw Han. Jangan bahas soal ciuman itu lagi. Aku malu," ucap Senja.

"Lo sampai diajarin main basket sama dia berarti itu tandanya Lo udah Deket banget. Lo tau kan biasanya Langit suka gak mau kalau ada yang minta tolong sama dia," terang Hanum "Iya gue gak bakal bahas itu lagi,"

"Aku gak minta kok. Tapi dia yang nawarin aku ngajarin basket,"

"Berarti dia udah suka sama Lo," ucap Icha.

Langit & Senja [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now