33. Mantra Aneh

3.3K 293 26
                                    

Happy reading:)

"Gimana kabar lo?" tanya Bagas pada Senja ketika mereka sedang berjalan melewati lorong saat jam istirahat.

"Baik baik aja. Kamu gimana kabarnya?" tanya Senja balik.

"Baik juga," jawab Bagas lalu memasukan tangannya ke saku celana.

Senja manggut-manggut. "Kamu pindah ke Jakarta?" tanya Senja.

"Iya, gue pindah ke Jakarta karena bokap gue dipindah tugaskan," jawab Bagas santai.

"Kita duduk di situ yuk Ja," ajak Bagas sambil menunjuk ke arah kursi taman.

Senja mengangguk. "Ayo,"

Mereka berdua menuju kursi taman milik sekolah ini. Saat jam istirahat, taman memang sangat sepi karena semua siswa berbondong-bondong untuk pergi ke kantin.

"Ja?" panggil Bagas saat mereka sudah duduk di kursi taman.

Senja hanya berdeham sambil menoleh ke arah Bagas.

"Kenapa lo pergi dari gue tanpa pamit?" tanya Bagas.

Senja mengerutkan keningnya. "Maksudnya?"

"Lo pindah gak beritahu gue dulu. Gue cari-cari lo kemana-mana. Tapi kata temen-temen lo itu pindah. Kok lo gak kasih tau gue sih. Gue ini kan sahabat lo!" ujar Bagas menggebu-gebu.

"Maaf Gas. Aku gak kasih tau kamu dulu karena aku buru-buru," balas Senja ragu.

"Buru-buru kenapa?" beo Bagas.

"Ka–karena papah aku dipindah tugasin ke Jakarta. Jadi harus buru-buru karena waktunya mepet banget." Senja lalu menggigit bibirnya karena ia berbohong pada Bagas.

"Gue tau ada alasan lain kenapa lo pindah." Bagas melipatkan kedua tangannya di depan dada sambil menatap ke depan.

"Maksud kamu?" entah kenapa jantung Senja berdegup kencang sekarang.

Apa Bagas sudah tau bahwa Senja pernah suka sama dia. Tapi dari mana Bagas tau. Dia tidak pernah menceritakan kepada siapapun tentang ini.

Bagas menoleh. "Lo pindah karena ingin menghindar dari gue kan?"

"Kata siapa? Kamu jangan sok tau deh." Senja terkekeh supaya Bagas tidak curiga padanya.

"Gue tau lo suka sama gue waktu SMP. Tapi gue malah nembak Sani. Dan lo menghindar dari gue supaya lo gak cemburu kan?" tanya Bagas menggebu-gebu.

Senja tersentak. Bagaimana Bagas bisa tau kalau Senja pernah menyukainya. Apa dia pernah bercerita pada seseorang tentang ini? Ah tidak, Senja belum pernah menceritakan pada siapapun saat SMP. Dia hanya menceritakan pada Icha dan Hanum baru-baru ini. Tapi mereka tidak mungkin kan memberitahukannya.

"Ka–kamu tau dari mana?" Senja gelagapan.

"Lo gak perlu tau," jawab Bagas.

"Kenapa gitu? Aku kan juga harus tau!" tegas Senja.

"Gak perlu. Yang terpenting gue udah tau kalau lo pernah suka sama gue!"

Bagas mengambil kedua tangan Senja lalu menggenggam tangannya dengan erat. Senja hanya diam dan memandang Bagas dengan jantung yang berdegup kencang. Ia membiarkan Bagas untuk menggenggam kedua tangannya.

"Gue sayang sama lo Ja. Kalau aja lo beri tau gue waktu itu. Otomatis kita langsung jadian karena gue juga suma sama lo," terang Bagas.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Bagas sambil menatap manik mata Senja lekat.

Langit & Senja [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now