10. Marah

6.5K 536 25
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading:)

Senja menarik tangan Langit untuk pergi dari supermarket dan membawanya ke parkiran. Senja masih kepikiran dengan apa yang dilakukan Langit didepan semua orang. Apa kata orang orang nanti?

"Kenapa kamu bilang kalau aku istri kamu tadi?" tanya Senja ketika mereka sudah berada diparkiran.

"Kenapa? Lo gak suka?"

"Ya aku gak suka lah. Apa kata orang nanti setelah apa yang kamu lakuin ke aku. Tadi itu tempat umum!"

"Jangan pernah dengar omongan orang!" tegas Langit.

"Terus. Kenapa kamu tadi nyium aku?"

"Kalau gue gak nyium Lo. Mereka gak akan percaya kalau Lo itu istri gue!"

"Coba kamu hitung. Udah berapa kali kamu nyium aku?" tanya Senja dengan menggebu gebu

"Tiga kali!" Jawab Langit santai

"Udah ti–" Senja mengerutkan keningnya heran. Ia mengingat ingat kejadian saat Langit mencium Senja berapa kali, bukannya hanya dua. Kenapa Langit menyebutkan tiga
"Loh bukannya baru dua yah. Saat disekolah sama yang barusan?" Lanjut Senja

Langit gelagapan ia lupa bahwa saat ia memberikan nafas buatan. Senja sedang tidak sadarkan diri.

"Itu–anu i–iya baru dua kali," Langit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Senja menyipitkan matanya. Mencoba mencari kebohongan di mata Langit.

"Dari mata kamu aku tahu bahwa kamu bohong cuman cium aku dua kali!"
"Ayo ngaku kapan kamu cium aku lagi?" Tanya Senja menggebu gebu

"Gue baru cium Lo dua kali Senja!"

"Mata bisa berbicara semuanya. Dan sekarang kamu lagi berbohong. Ayo ngaku!" Senja menggoyang goyangkan tubuh Langit "Kalau gak ngaku. Aku akan marah sama kamu selamanya!" Senja melipatkan tangannya didepan dada

"Oke gue ngaku," Akhirnya Langit pasrah juga. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika menceritakan semuanya. Langit menarik nafas panjang "Lo inget saat Lo tenggelam di rumah gue?"

Senja terlihat sedang mengingat ingat "Iyah ingat,"

"Lo gak bisa berenang. Jadi lo tenggelam dan pingsan. gue nolong lo untuk keluar dari kolam. Gue udah gosok gosok tangan lo supaya hangat tapi tetap aja lo gak bangun. Jadi–" Langit menjeda ucapannya

"Jadi apa?"

"Jadi gue kasih nafas buatan sama Lo. Dan itu artinya bibir kita—"

Plakkkkkkk!

Belum saja Langit melanjutkan ucapannya tapi Senja sudah menampar keras pipi Langit. Darah didalam tubuh Senja mendidih hebat. Mukanya merah karena marah. Senja belum pernah Semarah ini. Langit hanya memegang bekas tamparan Senja yang sangat keras

"Aku gak pernah marah kalau kamu nyium pipi aku. Tapi aku akan marah kalau kamu nyium bibir aku karena itu artinya kamu udah ambil first kiss aku yang udah aku jaga selama bertahun tahun. Aku hanya mau first kiss aku cuma buat calon suami aku nanti. Tapi kamu malah ngambil duluan!" Teriak Senja menggebu gebu. Langit hanya menatap Senja menatap dengan perasaan bersalah. Baru kali ini ia melihat Senja marah seperti ini. Mata Senja berkaca kaca

"Gue gak mau lo kenapa napa Senja. Makanya gue lakuin itu sama lo!" Terang Langit

"Pokoknya aku gak mau ketemu lagi sama kamu!" Tegas Senja

"Jangan kaya anak kecil Senja. Masa karena kejadian gini aja lo sampai gak mau ketemu sama gue."

"GUE EMANG ANAK KECIL LANGIT!" Bentak Senja

Langit & Senja [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now