11. Berhasil

6.1K 553 16
                                    

Udah vote belum?

Happy reading:)

Hari besoknya Senja benar benar marah pada Langit. Saat Langit tadi menjemput kerumahnya tapi Senja lebih memilih naik angkot meskipun sudah dihadang Langit. Dan ketika Langit mencoba untuk minta maaf pada Senja di kelasnya tapi Senja malah melenggang pergi. Sekarang Senja berhasil membuat Langit uring uringan.

Langit mengacak rambutnya frustasi. Bagaimana bisa ia melihat Senja marah padanya. Tapi Langit tidak menyesal soal memberikan nafas buatan karena kalau tidak memberikan, bisa jadi Senja tidak selamat.

Saat pelajaran berlangsung pun Langit tidak memperhatikan guru yang ada didepan. Ia melamun memikirkan perempuan yang membuatnya uring uringan. Ia pikir Senja hanya main main dengan ucapannya kemarin. Tapi ternyata Senja melakukannya dan berhasil.

"LANGIT!" Panggil Pak Sanjay karena Langit kepergok sedang melamun

"LANGIT!" Panggil Pak Sanjay sekali lagi karena Langit tak kunjung mendengarkannya

"Lang," Awan menyenggol lengan Langit

"Apaan sih Wan?" Bentak Langit

"Pak Sanjay mang-"

"Jangan sebut sebut nama Pak Gila itu. Gue gak suka," Langit memotong pembicaraan Awan.

"Gila?" Beo Awan

"Iyah gila. Masa dia suka ngomong sama pohon sih. Ditambah lagi dia suka sama guru olahraga yang sejenis. Dia itu homo," terang Langit

Memang Pak Sanjay Purwanto adalah guru paling aneh di sekolah. Dia selalu bicara dengan pohon beringin yang ada dibelakang sekolah ditambah lagi dia selalu menggoda guru olahraga yang notabene sejenis alias mempunyai jenis kelamin yang sama. Dan Pak Sanjay masih jomblo dan umurnya sih memang masih muda.

Meskipun berbisik tapi pak Sanjay dan siswa lainnya bisa mendengarnya karena suasana kelas saat itu sedang hening tidak ada suara

Brakkkkkkkk

Pak Sanjay menggebrak meja Langit sangat keras membuat Langit dan yang lainnya tersentak kaget. Langit menoleh ke arah Pak Sanjay dengan tatapan takut.

"Mati gue," batin Langit

"Eh bapak. Apa kabar pak? Bapak ganteng banget hari ini?" Ucap Langit ragu ragu

"Apa arti omongan kamu tadi?" Tanya Pak Sanjay dengan marah

"Oh itu anu-anu-itu" Langit gelagapan. Ia menggerutu didalam hatinya, kenapa ia bisa mengatakan semua itu

"Anu apa? Kamu ngata ngatain saya yah?" Bentak Pak Sanjay

"Enggak kok pak. Suerrrr"

"Bohong kamu,"

"Enggak pak saya gak bohong kok"

"Kamu ngata ngatain bapak homo dan gila?"

"Siapa yang bilang pak. Mungkin kuping bapak kali yang bermasalah. Makanya pak, lebaran itu beli korek kuping dulu bukan baju baru. Bersihin dulu tuh telinganya!" ujar Langit

"Kamu ngajarin saya?"

"Eng-enggak pak cuma ngasih saran,"

"SEKARANG KAMU KELUAR! BERSIHIN TOILET YANG ADA DI LANTAI DUA!" Suruh Pak Sanjay

"Tapi pak-"

"Enggak ada tapi tapi. Kamu mau hukumannya saya tambahin?"

"Enggak pak makasih,"

Langit & Senja [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang